parboaboa

Angka Kesakitan Warga Simalungun Capai 122.127 Orang, Ini Kata Pengamat

Putra Purba | Daerah | 06-03-2023

Beberapa masyarakat sedang memeriksa kesehatan di puskesmas. Sebanyak 122.127 kasus tercatat yang menyerang masyarakat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun sejak tahun 2022 berasal dari pola hidup yang tidak sehat di musim pancaroba yang masih menyelimuti Simalungun. (Foto: PARBOABOA/Putra)

PARBOABOA, Simalungun- Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun mencatat jumlah warga di wilayah ini yang terserang penyakit sepanjang 2022 sebanyak 122.127 orang. Mulai dari terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, gastroitis, hipertensi hingga rheumatik. Pengamat menyebut tingginya angka kesakitan karena pola hidup yang buruk..

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Simalungun, Rosman Saragih mengatakan, lima penyakit terbanyak yang menyerang warga yakni ISPA, diare, gastroitis, hipertensi, dan rheumatik.

Rosman menjelaskan, tingginya angka kesakitan di masyarakat menjadi persoalan kesehatan masyarakat (kesmas). Pihaknya bukan lagi di tahap menangani saja, namun pemcegahan di seluruh jenjang umur, mulai dari batita, balita hingga dewasa dan orang tua. 

"Dalam hal ini hanya berorientasi pengobatan, namun lebih kepada soal promotif dan edukasi ke masyarakat sejak dini," jelasnya, Senin (06/03/2023).

Ia menambahkan terdapat tiga nagori (desa) yang masyarakatnya memiliki kasus tinggi penyakit, yakni Nagori Ujung Pandang sebanyak 6.744 kasus, Nagori Perdagangan 6.398 kasus, dan Nagori Perdagangan 5.373 kasus. 

"Ini evaluasi kita bersama, jadi kita perbaiki secepatnya," pungkasnya.

Pengamat Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara (USU), Sorimuda Sarumpaet mengatakan, tingginya angka penyakit karena pola hidup yang tidak sehat masyarakat.

"Sejatinya pemerintah fokus sosialisasi agar individu sehat, keluarga sehat, tatanan masyarakat semakin baik, agar produktivitas meningkat dan ekonomi bangkit," terangnya.

Sorimuda menjelaskan, peran pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) juga harus ditingkatkan dengan menyeimbangkan upaya-upaya preventif dan promotif ke warga tentang pemahaman pola gizi, pola hidup, dan juga kesehatan mental.

"Puskesmas berperan vital sebagai pusat konsultasi kesehatan masyarakat," ucapnya.

"Hingga mencapai kekebalan kelompok untuk mencegah dan melindungi kesehatan masyarakat, serta melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh," tutupnya.

Editor : RW

Tag : #ispa simalungun    #dinas kesehatan    #daerah    #pengamat    #pola hidup sehat    #berita sumut   

BACA JUGA

BERITA TERBARU