parboaboa

Bencana Alam di Sumut Sepanjang 2022

Wulan | Daerah | 31-12-2022

Bencana alam yang terjadi di Sumatra Utara sepanjang tahun 2022 (Foto: Parboaboa/Felix)

PARBOABOA – Sepanjang tahun 2022, sejumlah daerah di Provinsi Sumatra Utara (Sumut) mengalami bencana alam yang dinilai cukup besar.

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, terdapat sejumlah daerah yang ikut marasakan bencana alam besar sepanjang tahun 2022.

Apa dan dimana saja? Untuk mengetahuinya, simak ulasan lengkap yang sudah Parboaboa sajikan berikut.

1. Banjir

  • Tebing Tinggi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebingtinggi, mencatat sebanyak 1.509 rumah terendam banjir pada Rabu (14/12) hingga Kamis (15/12). BPBD melaporkan sejumlah titik ruas jalan menuju inti kota telah menggenangi dengan ketinggian 30 cm. Penyebabnya aliran air dari luapan sungai Bahilang juga menggenangi beberapa ruas jalan, seperti Jalan Utama KH Ahmad Dahlan, Jalan Suprapto dan Jalan Thamrin.

Derasnya curah hujan mengakibatkan 1.509 rumah penduduk di 16 kelurahan tergenang. Tinggi air sekitar 1 meter terjadi di Kecamatan Tebing Tinggi Kota dengan titik terendah 20 cm terjadi di Kecamatan Bajenis.

  • Deliserdang

Sebanyak 14 desa di enam kecamatan Kabupaten Deli Serdang terendam banjir akibat hujan dengan intensitas cukup lama sejak 8 hingga 10 Desember 2022. Keenam kecamatan itu adalah Kecamatan Lubuk Pakam, Kecamatan Galang, Kecamatan Batang Kuis, Kecamatan Hamparan Perak, Kecamatan Beringin dan Kecamatan Pantai Labu.

Tercatat total keseluruhan terdampak banjir di Kabupaten Deli Serdang sebanyak 1.985 kepala keluarga atau 7.837 jiwa. selain intensitas hujan cukup lama, banjir yang terjadi di Kabupaten Deli Serdang dipicu meluapnya air di sejumlah sungai ke pemukiman warga.

  • Sergai

BPBD Kabupaten Sergai mencatat delapan Kecamatan yang terendam banjir, yaitu Sei Rampah, Tanjung Beringin,Perbaungan, Bandar Khalifah, Teluk Mengkudu,Sei Bamban, Dolok Masihul, Tebing Tinggi. Dari pantauan BPBD Sergai ada dua daerah terparah yang terdampak banjir yakni, Tanjung Beringin dan Sei Rampah.

  • Medan

Sebanyak 56 kelurahan dari 14 kecamatan di Kota Medan terendam serta 4.306 KK terdampak banjir. Banjir ini disebabkan Pasca-tingginya intensitas hujan yang terjadi menyebabkan sejumlah sungai yang melintasi Kota Medan meluap.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan telah mendirikan 16 posko evakuasi yang tersebar di 14 kecamatan yang terdampak banjir. Untuk penyaluran distribusi bantuan dilaksanakan secara kolektif dan mempermudah proses evakuasi.

2. Letusan Gunung Berapi

Dikutip dari informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Jumat (20/5/2022) penurunan status aktivitas gunung berapi yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara ini berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya.

Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Sinabung yang berada pada level II atau waspada, masyarakat dan pengunjung/wisawatan diimbau tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, di dalam radius 3 km dari puncak gunung.

Selain itu, dilarang ada aktivitas manusia dalam radius 4,5 km untuk sektor selatan-timur Gunung Sinabung. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

3. Gempa Bumi

Gempa bumi utama terjadi pada hari Sabtu, tanggal 1 Oktober 2022, pukul 02:28 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara pada koordinat 98,89° BT dan 2,13° LU, berjarak sekitar 15 km barat laut Kecamatan Tarutung (ibu kota Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara), dengan magnitudo M6,0 pada kedalaman 10 km.

Menurut informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 98,897° BT dan 2,089° LU dengan magnitudo M5,9 pada kedalaman 13,2 km. Berdasarkan data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 98,86° BT dan 2,06° LU, dengan magnitudo 5,7 Mw pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas Sesar Sumatra pada Segmen Renun dengan mekanisme sesar mendatar menganan (dextral strike-slip) dengan kedudukan N143°E, dip 76° dan slip 166°.

Hingga tanggal 10 Oktober 2022, stasiun BMKG telah mencatat adanya 155 kejadian gempa bumi susulan setelah gempa bumi utama dengan kisaran magnitudo M5,0 – M1,7. Penduduk setempat dan TTD BG juga merasakan kejadian gempa bumi susulan tersebut.

Berdasarkan data BNPB dan pengamatan lapangan, kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan terjadinya bencana yaitu : 1 orang meninggal dunia, 24 orang luka-luka, 1.591 bangunan mengalami kerusakan (rumah, tempat ibadah, ruas jalan, jembatan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan kantor pemerintah).

Kerusakan tersebut terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara yaitu di Kecamatan Parmonangan, Sipoholon, Siatas Barita dan Tarutung. Selain korban jiwa dan kerusakan bangunan kejadian gempa bumi tersebut juga mengakibatkan terjadinya fenomena geologi permukaan berupa retakan tanah dan gerakan tanah/ longsoran yang dipicu guncangan gempa bumi.

4. Hujan Es

  • Medan Johor dan Patumbak

Hujan es terjadi di kawasan Kecamatan Medan Johor dan Patumbak, Sumatera Utara, Minggu (20/2/202). Hujan es berlangsung selama 20 menit, kemudian berubah menjadi hujan biasa disertai angin kencang. Selain hujan es disertai angin kencang, pohon di kawasan rumahnya banyak tumbang. Ada juga seng (atap rumah) banyak yang rusak.

  • Binjai

Sejumlah wilayah di Kota Binjai dan Kota Medan pada Minggu (22/5/2022) sore dilanda cuaca buruk, dengan kondisi hujan lebat dan angin kencang. Di Kota Binjai, warga justru mengatakan sempat terjadi fenomena hujan es. Fenomena hujan es dirasakan warga yang ada di kawasan Binjai Barat. Dari rekaman video yang beredar di media sosial, seorang warga sempat menunjukkan fenomena hujan es. Gumpalan es sebesar batu kerikil berserakan di rumah warga. Kondisi hujan es juga dilaporkan disertai angin kencang, hingga disebut sempat merusak sejumlah rumah di Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai.

  • Karo

Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali diguyur hujan es. Diketahui, di penghujung Tahun 2022 ini, intensitas curah hujan tinggi di sejumlah wilayah khusunya di Kabupaten Karo. Hal ini pun menyebabkan hujan es turun dibeberapa daerah di antaranya di Kecamatan Tiga Panah.

Hujan es tersebut terjadi pada Jumat (15/12/2022) sekitar pukul 13.50 WIB. Fenomena tersebut terjadi tidak lama, hanya berkisaran antara tiga hingga lima menit. Selain itu, peristiwa ini juga hanya bersifat lokal dan tidak merata.

5. Gelombang Panas

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan terpantau 67 titik panas atau hot spot di sejumlah wilayah di Sumatera Utara pada Senin (11/7/2022). Ke-67 titik panas tersebut terpantau berdasarkan pantauan sensor modis melalui Satelit Tera, Aqua, SNPP dan NOAA20.

Ke-67 titik panas tersebut masing-masing terpantau dua titik di Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan, dua titik di Kecamatan Onana Ganjang, lima titik di kecamatan Tara Bintang Kabupaten Humbahas.

Kemudian dua titik di Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan, 15 titik di Kecamatan Panei Tengah Kabupaten Labuhanbatu, satu titik di Kecamatan Muara Batang gadis Kabupaten Mandailing Natal. 10 titik di kecamatan Batang Lubu Sutan Kabupaten Padang lawas, dua titik di Kecamatan Halongonan, satu titik Kecamatan Dolok dan satu titik di Kecamatan Hulu Siapis Kabupaten Padang Lawas Utara.

Sembilan titik di Kecamatan Sorkam, Kabupetan Tapanuli tengah, 15 titik di Kecamatan Parmonangan, dua titik di Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara.

6. Hurikan

  • Medan Johor

Telah terjadi angin puting beliung di Kec. Medan Amplas, Medan Johor, Medan pada tanggal 20 Februari 2022 pukul 14.00 WIB. Akibat kejadian ini 56 unit rumah terdampak. Dalam data awal yang diperoleh dari dinas kesehatan setempat berkoordinasi dengan beberapa dinas terkait, bencana ini tidak menyebabkan korban jiwa ataupun lainnya.

  • Deliserdang

Informasi Awal Pusat Krisis Kesehatan terhadap bencana Angin-Puting-Beliung yang terjadi di 1 kecamatan, yaitu Batang Kuis, DELI-SERDANG, SUMATERA-UTARA pada tanggal 15-02-2022.

Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin puting beliung terjadi di Ds. Baru, Kec. Batangkuis pada hari Selasa, 15 Februari 2022 pukul 20.00 WIB.

Dalam data awal yang diperoleh dari dinas kesehatan setempat berkoordinasi dengan beberapa dinas terkait, bencana ini tidak menyebabkan korban jiwa ataupun lainnya.

  • Madina

Angin puting beliung terjadi di Kecamatan Batahan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut). Akibatnya, sebanyak 14 rumah warga rusak pada Selasa (15/11/2022).

Dampak dari angin kencang tersebut mengakibatkan beberapa rumah warga di Desa Kuala Batahan mengalami kerusakan seperti, atap seng, tiang reng rumah warga yang hilang dan rusak diterjang angin tersebut.

7. Kebakaran Liar

Berdasarkan data yang ada pada semester pertama tahun 2022 terdapat 206 hotspot dan 156 kejadian kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumut.

Hal tersebut mengalami peningkatan sebanyak 36 titik bila dibandingkan dengan semester satu tahun 2021. Adapun jumlah hotspot tersebut juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dimana bulan Juni 2022 terdapat 14 hotspot. Sementara bulan Juli 2022 terdapat 146 titik hotspot atau mengalami kenaikan 942 persen.

Wilayah hotspot tersebut terbanyak dari Periode Juni dan Juli adalah Kabupaten Tapanuli Utara 37 titik, Kabupaten Tapanuli Tengah 23 titik dan Kabupaten Labuhan Batu 20 titik, Kabupaten Toba 18 titik dan Kabupaten Tapanuli Selatan lima titik.

8. Wabah Penyakit

Sebanyak 7.987 ekor hewan ternak dari 14 kabupaten kota di Sumatera Utara terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Paling banyak di Kabupaten Batubara.

Jika dirinci, penyakit PMK di Kabupaten Batubara menginfeksi 4.081 ekor ternak, Deliserdang 1.396 ekor, Langkat 1.205 ekor, Serdangbedagai 498 ekor, Asahan 437 ekor, Simalungun(60 ekor.

Lalu Madina 28 ekor, Labuhanbatu Selatan 17 ekor, Tapanuli Selatan 13 ekor, Padanglawas Utara 11 ekor, Kota Medan 137 ekor, Padangsidimpuan 73 ekor, Binjai 28 ekor dan Pematangsiantar 3 ekor.

Editor : -

Tag : #bencana alam    #sumut    #daerah    #banjir    #gempa bumi    #hurikan    #gelombang panas    #letusan gunung berapi   

BACA JUGA

BERITA TERBARU