parboaboa

BMKG Ingatkan Puncak Musim Kemarau di Sumut Dimulai pada Pertengahan 2023

Mhd. Ansori | Daerah | 17-05-2023

Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Sumatra Utara (Sumut), mengingatkan puncak musim kemarau akan terjadi pada Juni atau Juli 2023. (Foto: PARBOABOA/Ansori)

PARBOABOA, Tebing Tinggi - Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Sumatra Utara (Sumut), mengingatkan puncak musim kemarau akan terjadi pada Juni atau Juli 2023.

“Kemungkinan peningkatan suhu maksimum akan terjadi di bulan-bulan itu,” kata Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, Christine A Matondang, kepada Parboaboa Rabu (17/5/2023).

Christine juga mengakui suhu di Sumatra Utara dan sekitarnya mulai meningkat.
 
“Karena memang kita akan memasuki musim kemarau. Terus pertemuan awan juga berkurang, sehingga sinar matahari yang masuk itu tidak terhalang langsung oleh awan, tapi langsung masuk ke daratan, makanya suhunya meningkat. Dan berdasarkan pengamatan kita dalam tiga hari terakhir ini, derajat suhunya berkisar di antara 33 sampai 35 derajat,” jelasnya.

Namun ia membantah suhu panas yang dirasakan masyarakat akhir-akhir ini berhubungan dengan fenomena EL Nino.

“Kalau terkait El Nino, pantauan sampai saat ini belum aktif. El Nino ini kan dia fenomena global, jadi pengaruhnya juga kita harus analisis lagi. Tapi sampai dengan saat ini, kebetulan indeks El Nino memang tidak menunjukan secara signifikan untuk hal peningkatan suhu,” jelasnya.

Prakirawan BMKG ini mengimbau masyarakat mengurangi kegiatan di luar ruangan.

“Dan kalau misalnya harus terpaksa keluar ruangan, gunakanlah alat-alat pelindung diri. Biar tidak terkena secara langsung panasnya,” katanya.

Meningkatnya suhu di Sumatra Utara juga dirasakan Melinda (46), warga Tebing Tinggi yang mengaku suhu panas terasa sejak pukul 10.30 WIB.

“Panasnya kayak beda aja gitu, tidak kayak biasa-biasanya. Kadang kalau pergi kemana-mana tidak pakai helm, terasa kali panasnya sampai ke ubun-ubun kepala,” katanya.

Melinda terpaksa harus mengurangi aktivitas di luar ruangan akibat terik matahari di siang hari.

“Kalau tidak ada kegiatan yang mendesak atau penting kali saya malas keluar, karena cuaca panas yang menyengat,” sebutnya.

Semetnara warga lainnya Miswan Syahputera (25) mengatakan, cuaca gerah saat malam hari. Ia memilih tidak menggunakan pakaian saat tidur.

“Pakai kipas pun tidak terasa juga bang, makanya kalau tidur itu saya selalu buka baju karena sangking panasnya tadi,” imbuh dia.

Editor : Kurnia Ismain

Tag : #cuaca panas    #bmkg medan    #daerah    #prakiraan cuaca    #El Nino    #musim kemarau    #berita sumut   

BACA JUGA

BERITA TERBARU