Cabai Rawit di Jakarta Tembus Rp120 Ribu Per Kilogram

PARBOABOA, Jakarta – Harga cabai rawit di pasar tradisional Jakarta mengalami kenaikan signifikan. Di pekan awal 2023, perkilogramnya sudah bertengger di angka Rp120 ribu per kilogramnya. 

Salah satu pedagang di Pasar Tradisional Tanah Merah, Nurhofifah (54) mengatakan, harga cabai rawit dan merah sudah melambung tinggi.

“Kalau di sini harga cabai rawitnya mencapai Rp120 ribu per kilogram dan cabai merah Rp90 ribu mbak,” kata Nurhofifah saat ditemui Parboaboa di Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara, Kamis (05/01/2023).

Di tempat yang sama, pedagang beras dan minyak, Hadi (45) mengungkapkan harga beras pulen biasa dijual dengan harga Rp9.000 per liter naik menjadi Rp10 ribu dan beras pera yang biasa dijual Rp11.500 per liter menjadi Rp12.500 per liter.

“Dari Agen beras naik, mau nggak mau kita juga harus menaikan harganya,” kata Hadi kepada Parboaboa ditempat yang sama.

Salam mengatakan, minyak goreng juga sudah mengalami kenaikan, awalnya Rp14 ribu per liter menjadi Rp16 ribu per liter

“Semenjak naik, pembeli jadi sepi,” tutup Hadi.

Parboaboa juga melakukan pemantauan harga di pasar tradisional lain. Salah satu pedagang tradisional di Pasar Mandiri Kelapa Gading Jakarta Utara, Uci mengatakan, salah satu bahan pokok yang naik cabai rawit, dari sebelumnya Rp45 ribu menjadi Rp80 ribu.

Uci mengatakan, kenaikan harga cabai tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Sehingga hasil panen petani mengalami penurunan.

“Itu naik karena curah hujan yang tinggi, jadi hasil panennya sedikit. Sehingga pasokannya juga mengalami penurunan,” kata Uci saat ditemui Parboaboa di Pasar Mandiri Summarecon Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (05/01/2023).

Uci menjelaskan, tidak hanya cabai rawit, sejumlah bahan pokok yang naik bawang merah sudah Rp60 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp30 ribu, bawang putih sebelumnya Rp25 ribu, menjadi Rp30 ribu, dan kentang dari Rp15 ribu menjadi Rp20 ribu.

Akibat kenaikan itu, kata Uci, omzet berkurang hingga 50 persen.

“Saya dan pedagang di sini juga mengeluh karena pendapatan kita berkurang. Itu naiknya sudah dari tanggal 30 dan 31 Desember 2022. Sampai sekarang belum juga normal,” jelas Uci.