parboaboa

Investor Enggan Masuk ke Sumut karena Harga Gas Mahal

Halima | Daerah | 27-10-2022

Investor Enggan Masuk ke Sumut karena Harga Gas Mahal (Foto : sumut.bersuara.id)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara meminta pemerintah pusat evaluasi harga gas bumi tertentu agar investor tidak mengurungkan niatnya menanamkan investasinya di Sumut.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, evaluasi harga gas bumi penting dilakukan, sebagai pendorong percepatan pertumbuhan ekonomi industri, khususnya di sektor pupuk, petrokima, oleochemical, baja, keramik, kaca dan sarung tangan karet. 

“Harga gas masih menjadi faktor penghambat masuknya investasi ke wilayah Sumut, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke yang berada di Kabupaten Simalungun,” jelasnya, Kamis (27/10). 

Gubernur berharap ada solusi untuk mengatasi hambatan investasi di Sumut. “Investor di KEK Sei Mangke itu setiap kumpul protes. Persoalannya di energi (harga gas bumi). Persoalan yang menjadikan cost yang tak kena (terlalu tinggi) di Sumatra Utara,” kata Edy.
 
Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus mengatakan, target produksi minyak mentah bisa terpenuhi sekitar satu juta barel per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari.
 
“Melalui koordinasi antar pimpinan daerah dan pimpinan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) wilayah Sumbagut, harapannya target bisa tercapai,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan pengembangan suatu wilayah minyak dan gas bumi tidak akan berhasil tanpa ada dukungan Pemerintah Daerah maupun rakyat. Menurutnya, bila rakyat tidak diberdayakan melalui stakeholder Pemerintah Daerah dan Pusat, investasi migas akan sulit untuk masuk.
 
“Kami mengalami beberapa isu. Jadi yang sulitnya izin-izin di daerah. Ketika di pusat sudah dipermudah, ternyata di daerah masih banyak,” katanya.

Editor : -

Tag : #gubernur sumut    #harga gas    #daerah    #gas bumi    #sumut   

BACA JUGA

BERITA TERBARU