parboaboa

Mengenal Tumor Colli, Penyakit yang Diderita Aurelie Moeremans

Sarah | Kesehatan | 25-03-2023

Aurelie Moeremans Mengidap Tumor Colli (Foto: Instagram/@aurelie)

PARBOABOA - Tumor colli, atau sering disebut juga tumor leher, adalah suatu benjolan yang muncul pada leher. Benjolan ini dapat terlihat atau dirasakan pada permukaan kulit leher, dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit pada awalnya.

Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, ditemukan pada semua usia, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Seorang aktris tanah air, Aurelie Moeremans, belum lama ini juga mengungkapkan bahwa ia mengalami penyakit tumor colli.

Lantas, sebenarnya apa itu tumor colli? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Penyebab Tumor Colli

Penyebab Tumor Colli(Foto:Pinterest)

Tumor colli dapat disebabkan oleh berbagai faktor, tergantung pada jenis dan karakteristik tumor yang muncul. Berikut adalah beberapa penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya tumor leher atau tumor colli:

  • Infeksi bakteri atau virus

Beberapa infeksi bakteri atau virus, seperti infeksi Epstein-Barr virus atau Human Papillomavirus (HPV), dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor colli. Kelenjar getah bening pada leher merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi.

Saat terjadi infeksi, kelenjar getah bening akan membengkak dan memproduksi sel-sel baru untuk melawan infeksi tersebut. Jika infeksi tidak kunjung hilang, pembengkakan kelenjar getah bening dapat menjadi permanen dan terjadi pembentukan benjolan pada leher.

  • Kondisi autoimun

Beberapa kondisi autoimun, seperti lupus atau tiroiditis Hashimoto, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor colli. Kondisi autoimun adalah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh yang sehat.

Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening dan memicu terjadinya tumor colli.

  • Paparan radiasi

Paparan radiasi pada daerah leher dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor colli. Risiko ini lebih besar pada mereka yang telah menerima dosis radiasi yang tinggi pada daerah leher, seperti pada pasien kanker kepala dan leher.

  • Kelainan genetik

Beberapa kelainan genetik, seperti sindrom Li-Fraumeni, sindrom Cowden, dan neurofibromatosis tipe 1, dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor colli. Kelainan genetik dapat menyebabkan sel-sel tubuh berkembang secara tidak normal dan memicu terjadinya pembentukan benjolan pada leher.

  • Faktor lingkungan

Faktor lingkungan, seperti paparan bahan kimia berbahaya atau asap rokok, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor colli. Paparan bahan kimia berbahaya dan asap rokok dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu terjadinya pembentukan benjolan pada leher.

Gejala Tumor Colli

Gejala Tumor Colli(Foto:Pinterest)
  • Benjolan pada leher
  • Gejala utama dari tumor colli adalah adanya benjolan pada leher, yang dapat terasa keras atau lunak. Benjolan ini biasanya terletak di bagian depan atau samping leher, dan dapat membesar secara perlahan atau tiba-tiba.

    • Pembengkakan kelenjar getah bening

    Tumor colli terjadi karena adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening di daerah leher. Hal ini dapat menyebabkan pembesaran pada kelenjar getah bening dan memicu terjadinya benjolan pada leher.

    • Nyeri leher

    Beberapa pasien dengan Tumor colli juga dapat mengalami nyeri leher yang terus-menerus atau sesekali muncul. Nyeri ini dapat terasa seperti tekanan atau sakit yang tajam.

    • Kesulitan menelan

    Tumor colli yang terletak di dekat tenggorokan atau esofagus dapat menyebabkan kesulitan menelan atau rasa sakit saat menelan. Hal ini dapat terjadi karena benjolan menekan atau menghalangi saluran pencernaan.

    • Batuk

    Tumor colli yang terletak di dekat saluran napas dapat menyebabkan batuk yang berkepanjangan atau rasa sakit saat batuk. Hal ini dapat terjadi karena benjolan menekan atau menghalangi saluran napas.

    • Perubahan suara

    Tumor colli yang terletak di dekat saraf laring atau pita suara dapat menyebabkan perubahan suara atau kesulitan bicara. Pasien dapat mengalami suara serak, rendah atau bahkan tidak dapat berbicara sama sekali.

    Cara Mencegah Tumor Colli

    Gejala Tumor Colli(Foto:Pinterest)

    Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mencegah tumor colli:

    1. Menerapkan gaya hidup sehat

    Mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, tidak merokok dan membatasi konsumsi alkohol adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya berbagai kondisi medis, termasuk tumor colli.

    2. Hindari paparan radiasi

    Paparan radiasi dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor colli. Jadi, jika Anda bekerja atau sering terpapar radiasi, pastikan untuk menggunakan perlindungan yang sesuai, seperti baju pelindung atau sarung tangan.

    3. Jaga kebersihan

    Infeksi bakteri atau virus dapat memicu pembengkakan kelenjar getah bening, sehingga meningkatkan risiko terjadinya tumor colli. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan higienitas merupakan cara yang penting untuk mencegah terjadinya infeksi.

    4. Periksakan diri secara teratur

    Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat membantu mendeteksi dan mencegah terjadinya berbagai kondisi medis, termasuk tumor colli. Jika Anda mengalami benjolan pada leher atau gejala lain yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

    Demikian penjelasan seputar tumor colli, penyakit yang diderita oleh Aurelie Moeremans. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

    Editor : Juni Sinaga

    Tag : #Aurelie Moeremans    #tumor colli    #kesehatan    #penyakit    #bakteri   

    BACA JUGA

    BERITA TERBARU