parboaboa

Moeldoko: Radikalisme Meningkat di Tahun 2023-2024

Maesa | Politik | 20-10-2022

Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko pada Konferensi Pers penyelenggaraan PPE 2022, di Jakarta, Kamis (04/08/2022). (Foto: ksp.go.id)

PARBOABOA, Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mewanti-wanti munculnya gelombang radikalisme yang akan meningkat pada tahun politik 2023-2024 akibat politik identitas.

"Situasi internal kita juga perlu aware bahwa dinamika pada tahun politik berpotensi radikalisme akibat politik identitas," kata Moeldoko saat jumpa pers di Kantor KSP, Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Berdasarkan hasil survei BNPT pada 2020 silam, potensi radikalisme di Tanah Air memang terbilang rendah yakni hanya 14 persen. Namun, itu terjadi pada masa pandemi dan sedang tidak ada agenda politik.

"Tentu akan berbeda pada 2023-2024. Ada kecenderungan meningkat," tuturnya.

Moeldoko mengatakan, adanya radikalisme di tahun politik mesti menjadi kesadaran bersama. Ia mengklaim bahwa stigma terkait radikalisme bukan buatan menurut versi pemerintah.

"Ini sebenarnya sebuah situasi untuk membangun awareness tentang radikalisme jadi ini perlu kita announce agar kita semua memiliki awareness, itu intinya lebih kesana, berikutnya stigma tentang radikalisme itu apakah buatan menurut versi pemerintah, apakah kenyataannya tidak seperti itu," ucapnya.

Menurutnya, pemerintah juga tidak akan sembarangan melabeli seseorang adalah radikal. Sebab, Badan Nasional Indonesia Terorisme (BNPT) sudah punya kajian untuk menyatakan seseorang radikal atau tidak.

"Mungkin ini saya sarankan nanti untuk bertanya langsung kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT karena mereka memiliki standar seseorang itu dinyatakan masuk kelompok ini dan itu pasti ada standarnya, gak mungkin asal-asalan kan," jelas mantan panglima TNI itu.

Editor : -

Tag : #moeldoko    #radikalisme    #politik    #pemilu 2024    #pemerintah    #bnpt    #politik identitas    #   

BACA JUGA

BERITA TERBARU