PARBOABOA, Medan – Mata uang Rupiah pada penutupan perdagangan hari ini ditutup di level 16.258 per US Dollar.
Mata uang Indonesia menguat 20 poin atau plus 0,12 persen dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan Rupiah ke posisi 16.265 per Dollar As.
Mata uang di kawasan Asia pun mayoritas perkasa pada penutupan perdagangan bursa keuangan di sore hari ini.
Seperti Ringgit Malaysia misalnya, yang mengalami penguatan sebesar 0,01 persen. Dollar Hongkong plus 0,02 persen. Baht Thailand juga melesat sebesar 0,07 persen.
Walau begitu, beberapa mata uang negara lainnya juga mengalami pelemahan. Seperti yang dialami Dollar Singapura yang turun 0,01 persen.
Sama halnya dengan Yuan China yang merosot 0,02 persen, Yen Jepang layu 0,09 persen. Mata uang Korea Selatan yaitu Won, jatuh 0,20 persen.
Sementara itu, mata uang negara maju ditutup bervariasi. Poundsterling Inggris mengalami kemandekan.
Euro Eropa juga merosot sebesar 0,01 persen, Franc Swiss menguat 0,07 persen. Sedangkan Dollar Kanada tumbuh 0,06 persen. Terakhir, Dollar Australian jatuh sebesar 0,09 persen.
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan mata uang Rupiah sukses mempertahankan penguatannya atas Dollar AS yang saat ini tengah melemah.
Menurutnya, adanya data pekerjaan yang kurang baik menjadi alasan utama melemahnya Dollar AS.
Akan tetapi, data indeks kepercayaan konsumen Indonesia yang lebih lemah justru membatasi penguatan.
Kinerja US Dollar sendiri pada perdagangan hari ini relatif menguat terhadap banyak mata uang di Asia.
US Dollar mendapatkan dorongan penguatan seiring dengan membaiknya imbal hasil US Treasury 10 tahun.
Pada penutupan perdagangan sore ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0.03 persen di level 7.250,977. Di mana asing membukukan perdagangan beli bersih senilai Rp568 miliar.
IHSG berfluktuasi terbatas pada perdagangan hari ini. Meskipun selama sesi perdagangan, mayoritas IHSG berada di zona merah.
Beberapa saham berkapitalisasi besar pada perdagangan hari ini bergerak cukup beragam, dengan rentang kinerja yang juga sangat terbatas.
Namun, kinerja USD Index belakangan juga mengalami penurunan jelang pidato Gubernur Bank Sentral AS.
Sementara mata uang Rupiah justru cenderung dirugikan dengan indeks kepercayaan konsumen tanah air yang turun.
Pada bulan Juni, indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 123,3 dari bulan sebelumnya, di level 125,2.
Data melemahnya indeks kepercayaan konsumen tanah air lebih memberikan tekanan pada IHSG ketimbang mata uang Rupiah.
Sementara itu, harga emas ditransaksikan melemah di level 2.373 per ons troy nya. Jika dirupiahkan, harga emas ditransaksikan stabil di kisaran Rp1.243 juta per gram nya.