parboaboa

Sistem Ekskresi Manusia: Pengertian, Organ, Fungsi, Penyakit, dan Cara Menjaganya

Krisna | Kesehatan | 05-05-2023

Sistem eksresi pada manusia (Foto: Pinterest/American Cancer Society)

PARBOABOA - Ketika sedang melakukan aktivitas fisik, tubuh secara alami akan mengeluarkan keringat melalui kulit. Proses ini disebut sebagai sistem ekskresi pada manusia.

Apa itu sistem ekskresi? Secara umum, sistem ekskresi adalah sebuah sistem yang bertujuan untuk mengeluarkan zat beracun dan sisa metabolisme dari dalam tubuh melalui organ-organ tertentu.

Sisa metabolisme tersebut merupakan senyawa toksik (racun) yang harus dikeluarkan oleh tubuh secara alami. Apabila proses keluarnya terganggu, maka berpotensi menimbulkan masalah atau penyakit.

Proses ini tidak hanya terjadi di dalam manusia, melainkan terdapat pula di dalam tubuh hewan dan tumbuhan.

Pada manusia, organ yang berperan dalam sistem ini adalah ginjal, kulit, paru-paru, hati, dan usus besar. Masing-masing organ memiliki zat tertentu yang dikeluarkan dari dalam tubuh.

Jika terjadi sesuatu terhadap alat ekskresi manusia, kemungkinan penyakit-penyakit tertentu bisa menyerang tubuh. Maka dari itu, setiap orang diajak untuk dapat menjaga kesehatan agar setiap sistem dalam tubuh dapat berjalan dengan baik.

Untuk memahami bagaimana proses metabolisme lanjutan, berikut pembahasan mengenai sistem ekskresi dalam tubuh manusia, lengkap dengan informasi penyakit dan cara menjaganya.

Sistem Ekskresi Manusia

Sistem Ekskresi Manusia (Foto: bio.libretexts.org) 

Sistem ekskresi adalah proses alami untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Zat-zat yang dimaksud merupakan hasil dari pembongkaran makanan yang nantinya akan dikeluarkan oleh alat-alat ekskresi, seperti urea, asam urat, kreatinin, elektrolit, dan lainnya.

Fungsi sistem eksresi pada manusia adalah untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dari dalam tubuh, serta mengeluarkan segala zat sisa yang tidak dibutuhkan dalam proses metabolisme. Jika penumpukan ini dibiarkan, maka akan terjadi masalah-masalah kesehatan yang berdampak serius untuk tubuh.

Fungsi Organ Sistem Ekskresi pada Manusia

Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, kulit, paru-paru, dan beberapa organ lainnya yang masing-masing memiliki fungsi dalam proses metabolisme.

Dikutip dari Biology Dictionary, fungsi sistem ekskresi pada manusia adalah sebagai benteng untuk menjaga keseimbangan di dalam tubuh .

Sistem ekskresi juga memastikan bahwa homeostasis dapat dipertahankan, terlepas dari perubahan nilai gizi makanan yang dikonsumsi.

Berikut penjelasan jenis organ dan fungsi sistem ekskresi pada manusia.

1. Ginjal

Ginjal Manusia (Foto: iStock) 

Secara umum, manusia harusnya memiliki sepasang (2 buah) ren atau ginjal di dalam tubuh. Ginjal dikenal sebagai organ dengan warna dan bentuk seperti kacang merah, serta terletak di dalam rongga perut bagian kanan dan kiri ruas-ruas tulang pinggang. Biasanya ginjal memiliki berat 0,5% dari berat seseorang.

Sebagai salah satu organ yang berperan penting dalam proses metabolisme, ginjal memiliki fungsi untuk mengeluarkan zat berupa ammonia dari dalam tubuh. Amonia merupakan hasil dari pemecahan protein yang dimakan oleh manusia. Nantinya, zat ini akan dikeluarkan lewat urine manusia.

Fungsi lainnya dari ginjal adalah mengekskresikan zat yang jumlahnya berlebih dan menjaga agar air tetap seimbang. Air yang seimbang akan mempertahankan cairan ekstraseluler. Ini membuat ren akan melakukan fungsi osmoregulasi, yakni mengeluarkan kelebihan air dalam tubuh.

Mengutip publikasi National Library of Medicine USA, ginjal mengeluarkan racun dengan tiga mekanisme, yaitu filtrasi melalui Glomerulus, difusi pasif (biasanya dari tubulus distal), dan proses aktif pengakutan racun dari darah ke dalam urin.

2. Kulit

Kulit (Foto: iStock) 

Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena bagian tubuh ini dapat mengeluarkan keringat lewat kelenjar. Zat-zat sisa metabolisme yang ada dalam keringat adalah air dan urea yang berjumlah sedikit. Semua sisa tersebut akan diserap oleh kelenjar keringat dari kapiler darah yang memiliki jarak berdekatan.

Setelah larut, zat akan dikeluarkan melalui pori-pori menuju permukaan kulit berupa keringat. Inilah yang nantinya akan menjaga agar tubuh tetap dengan menyerap panas tubuh.

Suhu lingkungan dan aktivitas tubuh adalah faktor-faktor yang mempengaruhi proses keluarnya keringat. Karena jika suhu lingkungan panas, maka kelenjar keringat akan bekerja lebih giat dan menyebabkan banyaknya keringat yang keluar.

Begitu pun sebaliknya, apabila suhu lingkungan yang dingin akan membuat kelenjar keringat bekerja lebih sediki dan santai, sehingga tidak banyak keringat yang dikeluarkan.

Dibanding mengeluarkan keringat di dalam suhu yang dingin, tubuh akan merespon keadaan tersebut dengan mengeluarkan cairan dalam tubuh melalui fungsi ginjal sebagai sistem ekskresi, yaitu sering buang air kecil.

3.Paru-paru

Paru-paru (Foto: iStock) 

Selain menjadi salah satu bagian organ pernapasan, paru-paru juga berperan sebagai organ pembuangan sistem metabolisme. Paru-paru sebagai organ ekskresi mengeluarkan zat berupa karbon dioksida dan uap air.

Zat ini akan dikeluarkan lewat sel-sel yang ada pada jaringan tubuh. Proses metabolisme ini terjadi melalui sistem pernapasan, di mana oksigen dihirup dan karbon dioksida dikeluarkan dari tubuh.

Pada proses tersebut, oksigen masuk ke dalam tubuh melalui saluran napas dan masuk ke dalam alveoli, yaitu struktur kecil seperti kantong di dalam paru-paru. Di dalam alveoli, terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida.

Oksigen diambil oleh darah dan karbon dioksida dikeluarkan melalui proses bernapas. Kemudian, karbon dioksida diangkut ke paru-paru oleh darah dan dikeluarkan dari tubuh saat kita bernapas keluar.

4. Hati

Organ Hati (Foto: Freepik) 

Hati adalah organ tubuh yang terletak di dalam rongga perut bagian kanan, tepatnya di bawah sekat rongga dada. Organ berwarna merah tua ini merupakan kelenjar terbesar di tubuh manusia. Fungsi hati yang berhubungan dengan organ ekskresi adalah sistem pencernaan manusia.

Namun, disamping itu fungsi hati sebagai alat ekskresi adalah sebagai tempat pengekskresian getah emepedu zat sisa dari perombakan sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan di dalam limpa. Hati juga berperan sebagai penawar racun, menyimpan glikogen (gula otot), pembentukan sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan.

5. Usus Besar

Usus Besar (Foto: Freepik) 

Fungsi usus besar sebagai sistem ekskresi adalah untuk mengeluarkan feses atau tinja. Usus terbagi menjadi 2 bagian, yaitu usus kecil dan usus besar. Sebagian besar nutrisi dan sekitar 90 persen air yang terkandung dalam makanan dan minuman yang dkonsumsi setiap hari terserap ke dalam usus kecil.

Sementara itu, usus besar berfungsi menyerap sisa air dan nutrisi yang tidak dapat dicerna oleh usus kecil. Setelah diserap, sisa makanan dan minuman tersebut diubah menjadi feses, lalu dibuang melalui anus ketika manusia membuang air besar.

Penyakit Sistem Eksresi

Setipa sistem di dalam tubuh sering kali memiliki penyakit-penyakit tertentu, termasuk sistem metabolisme tubuh. Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang tidak mampu menjaga kesehatannya dengan baik. Beberapa penyakit yang sering dijumpai terjadi di dalam organ sistem eksresi adalah:

Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi Saluran Kemih atau ISK adalah infeksi yang terjadi pada bagian saluran kemih, yaitu uretra, kandung kemih, ureter, dan ginjal. Gejalanya antara lain nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, dan urin yang berbau dan berwarna keruh. Penyakit ini biasanya dapat ditangani dengan antibiotik.

Batu Ginjal

Batu ginjal adalah suatu kondisi di mana terdapat pembentukan batu di dalam ginjal atau saluran kemih. Gejala dari masalah kesehatan ini antara lain nyeri hebat di perut bagian bawah, sering buang air kecil, dan urin yang berwarna merah muda atau coklat. Penyakit ini dapat diobati dengan obat-obatan atau tindakan operasi.

Penyakit Ginjal Kronis

Penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan, di mana ginjal mengalami kerusakan dan tidak berfungsi dengan baik dalam jangka waktu lama. Gejala dari penyakit ginjal kronis antara lain kelelahan, sesak napas, pembengkakan di bagian kaki dan pergelangan kaki, dan peningkatan tekanan darah. Penyakit ini hanya dapat diobati dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup.

Kanker Kandung Kemih

Kanker kandung kemih juga menjadi salah satu penyakit sistem ekskresi, di mana kondisi terjadi karena sel-sel abnormal tumbuh di dinding kandung kemih. Gejalanya nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, dan urin yang berdarah. Masalah ini dapat diobati dengan operasi, kemoterapi, atau radioterapi.

Sirosis Hepatis

Sirosis hepatis terjadi karena kerusakan hati yang parah akibat dari konsumsi alkohol yang berlebihan, hepatitis, atau penyakit lainnya. Gejala dari penyakit ini antara lain karena kelelahan, nyeri perut bagian atas, peningkatan berat badan, dan kulit yang kuning. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah pola hidup dan mengonsumsi obat-obat tertentu.

Diabetes

Diabetes sudah menjadi penyakit yang sering terjadi di masyarkat luar. Ini merupakan kondisi kadar gula darah dalam tubuh menjadi terlalu tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal.

Gejala yang sering ditimbulkan adalah kerap buang air kecil, kehausan yang berlebihan, dan kulit yang gatal. Langkah penyembuhan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pengobatan dan merubah pola hidup menjadi lebih sehat.

Cara Menjaga Sistem Ekskresi

Untuk menghindari setiap penyakit yang sudah kami sebutkan di atas, tentu kamu perlu memahami bagaimana cara menjaga Kesehatan sistem ekskresi. Oleh kaerna itu, di bawah ini Parboaboa juga sudah memberikan bagaimana cara menjaga Kesehatan sistem ekskresi di dalam tubuh manusia.

Konsumsi Air yang Cukup

Air merupakan salah satu bahan penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk mengeluarkan zat-zat sisa dari tubuh. Dengan mengonsumsi air yang cukup, kamu dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan mencegah terjadinya pembentukan batu ginjal. Sebaiknya, minum setidaknya delapan gelas air setiap hari.

Perhatikan Konsumsi Garam

Garam mengandung natrium, yang dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Terlalu banyak konsumsi garam dapat menyebabkan keseimbangan elektrolit menjadi tidak stabil, yang dapat mempengaruhi kesehatan ginjal dan menyebabkan tekanan darah tinggi.

Sebaiknya, batasi konsumsi garam dan hindari makanan olahan yang tinggi kandungan garamnya.

Menjaga Kebersihan Saluran Kemih

Kebersihan saluran kemih yang buruk dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada ginjal, terutama jika tidak segera diobati.

Sebaiknya, jaga kebersihan saluran kemih dengan cara rajin mencuci area genital dengan air bersih, menghindari pakaian ketat, dan menghindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang berlebihan.

Batasi Mengonsumsi Rokok dan Alkohol

Alkohol dan rokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah pada sistem metabolisme. Alkohol dapat menyebabkan dehidrasi dan merusak ginjal, sedangkan rokok dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Sebaiknya, batasi atau hindari konsumsi alkohol dan rokok.

Olahraga secara teratur

Olahraga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, yang dapat membantu menjaga kesehatan organ dalam tubuh. Selain itu, olahraga juga dapat membantu menurunkan risiko penyakit ginjal dan batu ginjal. Sebaiknya, lakukan olahraga ringan seperti jalan cepat atau berenang secara teratur.

Mengonsumsi Makanan Sehat

Makanan yang sehat dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Konsumsi makanan yang kaya serat dapat membantu mengurangi risiko pembentukan batu ginjal dan memperbaiki kesehatan usus. Selain itu, konsumsi buah-buahan dan sayuran segar juga dapat membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Itulah artikel lengkap tentang apa itu sistem ekskresi tubuh manusia lengkap dengan organ, fungsi, dan penyakitnya. Dengan menjaga kesehatan tubuh, kita dapat meminimalkan risiko terkena penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menjaga kesehatan sistem ekskresi dan melakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini.

Editor : Ester

Tag : #sistem ekskresi    #organ sistem ekskresi    #kesehatan    #fungsi sistem ekskresi    #ginjal    #kulit    #hati    #paru paru   

BACA JUGA

BERITA TERBARU