PARBOABOA, Simalungun – Pencarian korban hilang akibat longsor yang terjadi di Huta I Simarsolpah, Nagori Durian Banggal, Kecamatan Raya Kahean pada Minggu (15/10/2023) lalu, terus berlanjut.
Sebanyak 60 personel gabungan dari Kepolisian Resor (Polres) Simalungun, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun dan Provinsi, telah dikerahkan untuk operasi penyelamatan.
Namun, proses pencarian dan evakuasi menjadi sulit karena medan yang terjal dan cuaca buruk, yang menghambat upaya penggalian dan pemindahan tanah serta batuan yang menutupi daerah longsor.
Adapun identitas korban yang hilang adalah Ejan Sitanggang (38), seorang petani yang tinggal di Huta I Nagori Durian Baggal, dan Jelmin Saragih (56), juga seorang petani yang tinggal di Huta III Nagori Durian Baggal, Kecamatan Raya Kahean.
Saat peristiwa longsor terjadi, keduanya diketahui sedang memperbaiki saluran pipa air bersih di kaki Gunung Simarsolpah.
“Hingga saat ini, kedua korban yang diduga tertimpa longsor batu dari atas Gunung Simarsolpah tersebut masih belum ditemukan," tutur Pelaksana Harian Kepala Seksi Humas, V.J Purba, dalam keterangan tertulis yang diterima Parboaboa, Senin (16/10/2023).
Dalam kesempatan itu, Ia juga menekankan agar masyarakat yang berada sekitar proses evakuasi untuk tetap berwaspada terhadap potensi bencana longsor susulan, mengingat kondisi tanah dan batuan di atas gunung masih sangat labil.
"Keselamatan masyarakat di sekitar lokasi juga menjadi perhatian utama pihak kepolisian dan tim gabungan SAR,” tuturnya.
Sementara itu, kata dia, proses evakuasi akan terus dilanjutkan besok dengan penambahan personel dari Polres Simalungun dan diharapkan dapat menemukan kedua korban yang diduga hilang tersebut.