PARBOABOA - Google mengumumkan bahwa chatbot AI buatannya telah mengalami peningkatan. Mulai Kamis, 8 Februari lalu, Bard resmi berubah nama menjadi Gemini.
Kabar perubahan nama ke Google Gemini ini sudah diungkap seminggu lalu, oleh pengembang aplikasi Android di akun X-nya, yaitu Dylan Russel.
Perubahan ini diumumkan CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai, lewat postingan di blog perusahaan.
Menurut Pichai, perubahan itu dilakukan agar lebih mencerminkan teknologi inti yang ada di Bard, yaitu model bahasa besar alias Large Language Model (LLM) Google yang disebut Gemini.
"Bard sudah menjadi cara terbaik bagi orang-orang untuk mencoba langsung model (Large Language Model/LLM) kami yang paling canggih. Untuk mencerminkan kecanggihan teknologi intinya, Bard sekarang disebut Gemini," kata Pichai.
Tak hanya itu, Google juga merilis aplikasi Gemini khusus untuk perangkat Android dan melebur seluruh fitur Duet AI di Google Workspace menjadi Gemini.
Google Gemini sendiri ditenagai oleh model Gemini Pro 1.0, dan sudah tersedia di lebih dari 230 negara dan tahu 40 bahasa lebih.
Seperti chatbot milik Microsoft, pengguna dapat ngobrol dengan Gemini AI via teks, suara, dan memberikan foto sebagai referensi atau minta dibuatkan gambar berbasis AI.
Google mengatakan, aplikasi Gemini versi mobile diharapkan bisa mempermudah pengguna mengakses chatbot AI lebih mudah lewat smartphone. Aplikasi ini bakal hadir pada pekan depan.
Selain sebagai chatbot, aplikasi Gemini di Android juga bisa diatur sebagai asisten virtual, menggantikan Google Assistant.
Meski begitu, dukungan ini masih menjadi fitur yang opsional karena Google Assistant juga masih tersedia.
Ketika pengguna mengatur Gemini sebagai pengganti Assistant, mereka bisa memanggilnya dengan cara yang sama dengan mengatakan "Hai Google", menekan tombol Home beberapa saat dan lainnya.
Pengguna juga bisa memasang alarm, menelepon, atau mengontrol aneka perangkat smart home lewat Gemini.
Aplikasi Gemini secara khusus ditujukan untuk pengguna Android, setidaknya untuk saat ini. Adapun pengguna iOS bisa pula menjajal kecanggihan chatbot Gemini, tetapi lewat aplikasi Search.
Sebab, mesin pencari Google itu juga diintegrasikan dengan Gemini mulai pekan depan. Ketika sudah terintegrasi, Google Search akan menyediakan tombol khusus ke Gemini.
Tidak hanya di Search, Google juga menanamkan Gemini di aneka produknya yang lain termasuk Workspace.
Beberapa fitur berbasis AI yang didukung Gemini untuk Workspace sebenarnya sudah tersedia lewat Duet AI, tetapi kini disebut Gemini saja.
Fitur AI yang dimaksud termasuk fitur yang akan membantu pengguna membuat draft e-mail, mengelola spreadsheet hingga fitur yang membantu menyelesaikan tugas berbasis dokumen lainnya.
Dengan pembaruan yang cukup besar ini, Pichai mengatakan bahwa perusahaannya ingin lebih memperkenalkan inovasi AI mereka. Pemimpin Google itu yakin bahwa Gemini bisa membantu para pekerja dan pebisnis secara bertanggung jawab.
“Pembaruan terkini ini mencerminkan cara kami melakukan pendekatan terhadap inovasi dengan berani, serta memajukan dan menerapkan teknologi ini secara bertanggung jawab. Kami sudah mulai melatih iterasi berikutnya dari model Gemini kami,” tutup Pichai.
Google juga ingin menawarkan layanan berbayar disebut Gemini Advanced, dengan dukungan model AI Gemini Ultra 1.0. Model ini diklaim lebih kuat, mendalam, dan kreatif dalam menjalankan berbagai tugas.
Google menjelaskan Gemini Advanced akan didukung oleh model Gemini Ultra 1.0, tersedia di 150 negara lebih, dan bisa dipakai secara gratis selama 2 bulan.
Setelah masa gratis berlalu, pengguna akan dikenakan biaya USD 20 atau sekitar Rp 313 ribuan untuk paket premium Google One AI.
Dijelaskan paket ini akan termasuk penyimpanan sebesar 2TB, dan bisa mendapatkan berbagai fitur Google One Premium lainnya.
Dengan mengganti nama Bard menjadi Gemini, Google tampaknya ingin memperjelas niatan mereka untuk menantang popularitas ChatGPT OpenAI.