PARBOABOA, Jakarta – Kisah kelam yang melibatkan perjalanan hidup mendiang Sulli, seorang idol Kpop terkenal, telah dirilis oleh Netflix pada Senin (13/11/2023) lalu.
Digarap oleh Jung Yoo-Suk, film dokumenter ini mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh seorang idol Kpop melalui dua bagian, yaitu ‘4: CLEAN ISLAND’ dan ‘Dear Jinri.’
Serial ini juga mencakup wawancara mendalam bersama Sulli pada 2019, sebelum dirinya memutuskan untuk mengakhiri hidup.
Sulli menjelaskan kehidupan seorang idol Kpop yang serupa dengan buruh, dengan kebutuhan jaminan kesehatan, upah, dan hak serikat pekerja.
Film ini juga menyentuh berbagai aspek seperti hubungan keluarga, persahabatan, kesepian, dan perjuangan Sulli dalam mencapai impian.
Sebagai selebritas, Sulli kerap mengalami perlakuan yang membuatnya merasa tidak dianggap sebagai manusia.
Komentar miring dan penilaian publik juga turut menyulitkan hidupnya dan membuatnya sulit untuk berpendapat secara terus terang.
Film ini awalnya direncanakan menjadi lima bagian, tetapi produksinya terhenti pada tahun 2019 karena Sulli mengakhiri hidupnya.
Tahun itu juga sekaligus menandai akhir dari serial Netflix yang menggambarkan perjalanan hidup seorang perempuan yang menghadapi banyak kesulitan.
Perjalanan Idol Kpop Sulli
Sulli merupakan penyanyi dan akrtis asal Korea Selatan yang memiliki nama asli Choi Jin-ri.
Ia memulai memulai karier hiburan sebagai aktris cilik pada tahun 2005 lalu bergabung dengan SM Entertainment menjadi anggota grup musik Kpop f(x) pada 2009.
Selama karier musiknya, f(x) merilis beberapa album dan singel yang sukses seperti ‘La Cha Ta’, ‘Electric Shock’, ‘Danger’, dan beberapa lagu lain.
Pada 2015, Sulli memutuskan untuk meninggalkan f(x) untuk mengejar karier akting solonya lebih lanjut.
Ia kemudian membintangi beberapa drama populer, seperti ‘To the Beautiful You’ dan ‘My Love from the Star’
Sayangnya, Sulli menghadapi tekanan dan komentar negatif dari publik, yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan mentalnya.
Pada 2019, Sulli secara tragis meninggal dunia karena mengakhiri hidupnya sendiri.
Kepergiannya membuat isu-isu mental health dan cyberbullying di industri hiburan Korea Selatan kian tersorot.