parboaboa

Kasus Cacar Monyet Terus Bertambah, Kelompok dengan Perilaku Seksual Berisiko Jadi Sasaran Vaksin

Puspita | Metropolitan | 27-10-2023

Tenaga kesehatan tengah memeriksa salah seorang pasien di RSUD Jati Padang, Jakarta Selatan. (Foto: PARBOABOA/Puspita)

PARBOABOA, Jakarta – Kasus cacar monyet atau monkeypox di DKI Jakarta mengalami peningkatan.

Hingga Rabu (25/10/2023), kasus cacar monyet yang ditemukan Dinkes DKI mencapai 14 kasus, dari sebelumnya 7 kasus.

Jika dirinci, satu orang dari Fatmawati, 1 dari Setiabudi, 1 dari Mampang, 1 dari Pesanggrahan, 2 dari Penjaringan, 1 dari Kebayoran Lama dan 1 dari Kramat Jati.

Kondisi tersebut membuat Dinas Kesehatan DKI Jakarta akhirnya memberikan vaksin bagi kelompok dengan perilaku seksual berisiko, karena disinyalir berasal dari kelompok tersebut.

Menurut Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi di Dinkes DKI, Ngabila Salma, 14 kasus cacar monyet di Jakarta memutuskan melakukan isolasi di rumah sakit karena rentan tertular dengan cepat.

“Mereka masih dalam gejala ringan, namun kami sarankan untuk isolasi di rumah sakit,“ katanya dalam keterangan tertulisnya kepada PARBOABOA, Kamis (26/10/2023).

Kemudian 16 orang lain yang sebelumnya jadi suspek telah dinyatakan negatif cacar monyet.

Ngabila menjelaskan, penambahan kasus terjadi usai penelusuran kontak di kelompok dengan perilaku seksual menyimpang di kasus pertama Agustus 2023.

“Yang kami temukan masih berstatus aktif dan diderita oleh laki-laki penyuka sesama jenis,” jelasnya.

Mencegah kasus semakin menular, Dinkes DKi mulai menyuntikkan vaksin, terutama kepada kelompok berisiko.

”Sebanyak 157 vaksin sudah disuntikkan kepada kelompok pelaku seksual berisiko, target kami ada 495 orang,” tambah Ngabila.

Dua Dosis Vaksin Cacar Monyet

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan dua dosis vaksin yang akan diberikan kepada kelompok dengan perilaku seksual menyimpang.

“Satu orang akan diberikan vaksin dua dosis, kami memprioritaskan untuk kelompok laki-laki yang berhubungan seksual dengan sesama jenis yang pernah melakukan seks di dua minggu terakhir, pemberian vaksin kemenkes sebanyak untuk 477 orang tahap pertama vaksin sudah dilakukan mulai tanggal 23 Oktober 2023,” jelasnya saat konferensi pers secara daring di Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Rata-rata suspek cacat monyet yang sudah terkonfirmasi, lanjut Maxi, sebanyak 14 kasus mulai usia 25-29 tahun dan sekitar 5 kasus dari usia 30-39 tahun.

“Rata-rata suspek adalah anak muda,” ucap dia.

Beberapa upaya penyembuhan, lanjut Maxi, dilakukan dengan menggunakan antivirus hingga antibiotik untuk mempercepat kesembuhan pasien.

“Kini pasien dalam keadaan stabil dan sudah hampir sembuh,” jelasnya.

Maxi tak menampik maraknya sebaran kasus cacar monyet di DKI Jakarta, karena mulai makin maraknya kelompok pelaku seksual berisiko.

“Salah satu pemicu adalah perilaku seksual menyimpang, penularannya murni karena hubungan atau kontak langsung dengan penderita seperti sentuhan dengan cairan tubuh dan kulit, gejala yang muncul, berupa ruam kemerahan dan lesi, demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia dan sulit menelan,” pungkas dia.

Editor : Kurniati

Tag : #cacar monyet    #korban cacar monyet    #metropolitan    #vaksin cacar monyet    #dinas kesehatan dki    #monkeypox    #ibu kota   

BACA JUGA

BERITA TERBARU