parboaboa

Klarifikasi Polda Metro Jaya Soal Tiga Anggota Polri yang Diduga Terlibat Jaringan Teroris

Andy Tandang | Kriminal | 18-08-2023

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi. (Foto: humas.polri.go.id)

PARBOABOA, Jakarta - Polda Metro Jaya akhirnya buka suara terkait kabar tiga anggota Polri yang ditangkap lantaran diduga terlibat kasus terorisme yang menyeret pegawai PT KAI, DE (28), beberapa waktu lalu.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, tiga anggota Polri yang ditangkap di Bekasi itu tidak mempunyai hubungan dengan jaringan terorisme sebagaimana informasi yang beredar.

"Kami tegaskan anggota Polri tidak ada hubungan dengan jaringan teror. Ini informasi tidak benar," ungkap Hengky dalam konferensi pers pada Jumat (18/8/2023).

Hengky membenarkan penangkapan tiga anggota Polri, namun terkait senjata api ilegal, bukan terorisme. Ketiga anggota Polri tersebut, lanjut Hengky, menjual senpi ilagal kepada tersangka teroris. Namun, antara tersangka dan anggota Polri tidak saling kenal.

"Motif sementara tidak ada hubungan dengan terorisme, tidak masuk jaringan. Kemudian niat teror juga tidak ada karena tidak saling kenal, cuma online," katanya.

Sebelumnya, kabar terkait dugaan keterlibatan tiga anggota Polri tersebut dengan jaringan terorisme yang menyeret DE, salah satu pegawai PT KAI, mencuat ke publik.

DE sendiri ditangkap Detasemen Khusus Antiteror atau Densus 88 di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2023. Ia diketahui merupakan salah satu pendukung ISIS yang gencar melakukan propaganda di media sosial.

DE juga kerap memberikan motivasi melalui jaringan media sosial untuk berjihad dan menyerukan untuk bersatu dalam melakukan jihad. 

Jauh sebelum menjadi karyawan BUMN di PT. KAI, DE ternyata sudah terlibat dalam jaringan terorisme. Ia pernah bergabung dengan Mujahidin Indonesia Barat di Bandung sebelum kemudian berbaiat ke ISIS.

DE juga diketahui berencana untuk melakukan penyerangan ke Mako Brimob Kelapa Dua, Mako Brimob yang di Jawa Barat dan beberapa markas tentara. Ia bahkan sudah beberapa kali melakukan latihan persiapan sebelum melakukan penyerangan.

Dari rumah tersangka, polisi berhasil menyita 18 senjata api. Belasan senjata api tersebut terdiri dari berbagai jenis seperti laras panjang, laras pendek, hingga airsoft gun yang telah dimodifikasi. Selain itu, polisi juga menemukan barang bukti berupa bendera ISIS.

Editor : Andy Tandang

Tag : #terorisme    #polda metro jaya    #kriminal    #penangkapan teroris   

BACA JUGA

BERITA TERBARU