parboaboa

Longsor di Simalungun Putuskan Saluran Air Bersih, Warga Durian Banggal Terpaksa Tampung Air Hujan

Patrick | Daerah | 20-10-2023

Proses pencarian korban longsor di Desa Durian Banggal, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Sumalungun, Sumatra Utara masih terus berlanjut. (Foto: PARBOABOA/Patrick Damanik)

PARBOABOA, Simalungun - Warga di Desa Durian Banggal, Kecamatan Raya Kahean mengeluhkan kekurangan air bersih setelah bencana longsor yang terjadi Minggu (15/10/2023).

Bencana tersebut menimbun dan memutus saluran air bersih dari bawah kaki Gunung Simarsolpah yang biasa digunakan warga Durian Banggal.

Salah seorang warga Desa Durian Banggal, Destriani Damanik kepada PARBOABOA mengaku terpaksa menampung air hujan dan sungai terdekat untuk mencukupi kebutuhan air mereka.

"Sebelumnya memang sudah bermasalah, tambah karena longsor, saluran air jadi terputus. Sekarang ini kebanyakan warga mengambil air dari sungai," katanya, Kamis (19/10/2023).

Petugas sedang mencari korban longsor di Desa Durian Banggal. (Foto: PARBOABOA/Patrick Damanik) 

Senada dengan Destriani, warga lainnya, Pandam S mengatakan, bebatuan dan tanah yang longsor membuat pipa yang menghubungkan sumber mata air dengan lokasi perumahan warga hancur dan terputus. Imbasnya, warga berhari-hari tidak bisa menikmati air bersih. Sementara sumber mata air warga malah tidak terdampak. 

"Kalau mata airnya tidak kena, yang terputus itu aliran airnya," jelasnya kepada PARBOABOA.

"Ya warga kalau butuh air harus ngambil ke sungai lah. Kalau tidak ya nunggu hujan," imbuh Pandam.  

Pencarian Korban Longsor Masih Berlanjut

Di sisi lain, pencarian korban akibat longsor di Huta I Simarsolpah, Desa Durian Banggal, masih berlanjut. Pencarian korban longsor saat ini mengerucut ke lokasi aliran pipa air bersih warga.

Tidak hanya itu, pencarian korban longsor melibatkan anjing pelacak dari Tim K9 SAR Samapta Polda Sumut, BPBD Kabupaten Simalungun, BASARNAS Pemkab Simalungun, BPBD Pemprov Sumut, TNI dari Kodim 0207/SML, anggota Polres Simalungun dan sukarelawan.

"Kita dapat dukungan personel dari K9 SAR Sat Samapta Polda Sumut untuk melakukan pencarian," jelas Kapolres Simalungun, Ronald saat dihubungi PARBOABOA, Kamis (19/10/2023).

Polres Simalungun, kata Ronald, juga telah menambah personel dan satu unit eskavator untuk mempercepat pencarian korban.

Polres Simalungun menambah personel dan satu unit eskavator untuk mempercepat pencarian korban longsor di Desa Durian Banggal. (Foto: PARBOABOA/Patrick Damanik) 

Kepolisian juga mengimbau warga tidak mendekat ke lokasi pencarian demi kelancaran proses pencarian dan menghindari risiko bahaya.

"Personil gabungan berjumlah sekitar 200 orang dan sebelum melaksanakan pencarian sudah kita arahkan," katanya.

Disinggung soal saluran air bersih warga yang putus imbas longsor, Ronald menambahkan, tim gabungan masih berupaya menemukan pipa saluran air yang terputus dan segera melakukan pengecekan jika sudah menemukannya.

"Sembari kita lakukan evakuasi, kita juga lakukan pengecekan dan perbaikan pipa yang hancur, agar warga dapat kembali menikmati air," imbuh Ronald Sipayung.

Diketahui dua warga Desa Durian Banggal bernama Ejan Sitanggang (38) dan Jelmin Saragih (56) dikabarkan hilang saat longsor di bawah kaki Gunung Simarsolpah, Minggu (15/10/2023).

Keduanya disebut tengah memperbaiki saluran pipa air bersih untuk dialirkan ke warga di Desa Durian Banggal. Hingga Jumat (20/10/2023), dua korban hilang belum juga ditemukan.

Editor : Kurniati

Tag : #bencana longsor    #simalungun    #daerah    #bencana longsor    #desa durian banggal    #saluran air bersih putus    #raya kahean    #berita sumut   

BACA JUGA

BERITA TERBARU