PARBOABOA, Pematang Siantar – Masyarakat Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah dan PT PLN terhadap penataan tiang dan kabel listrik.
Di Jalan Kelapa Kuning misalnya, terlihat tiang listrik yang miring ke arah jalan. Selain tiang listrik, kabel-kabel listrik dan lainnya juga tampak semrawut.
Tiang listrik yang miring itu tepat berada di dalam kawasan rumah permanen yang tak berpenghuni dan berpagar besi, sehingga tak sembarang orang bisa masuk.
Kondisi tiang listrik yang miring membuat khawatir masyarakat yang beraktivitas di sekitar kawasan tersebut. Apalagi, ada dua jalan kecil yang menjadi alternatif masyarakat dan pengendara motor berlalu lalang. Lokasi jalan kecil itu tepat di sekitar tiang listrik yang miring.
Salah seorang pedagang makanan ringan di kawasan Kelapa Kuning, Miya Hasibuan (43) mengaku khawatir jika tiang listrik tersebut akan tumbang dan menimpa pengguna jalan.
“Ya takut juga tumbang, apalagi ini tiang listrik, takutnya ngerembet kemana-mana, bahaya sekali,” ucap katanya, Jumat (2/6/2023).
Keluhan yang sama juga disampaikan Sutrisno (65) yang mengaku tiang listrik yang miring di kawasan Kelapa Kuning itu sudah lama terjadi. Ia bahkan telah terbiasa melihat tiang listrik yang miring tersebut.
“Awalnya takut pas miring gitu. Tapi lama-lama sudah tidak takut lagi, karena miringnya ini suda cukup lama. Sekitar kurang lebih 6 sampai 7 tahun,” jelasnya.
Sutristo berharap ada perbaikan dari Pemerintah Kota Pematang Siantar dan PT PLN untuk memperbaiki tiang listrik yang miring tersebut.
“Jangan menunggu ada korban, baru bertindak,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua RT di kawasan Kelapa Kuning Pematang Siantar, Hartono mengatakan tiang listrik yang miring tersebut telah berlangsung sekitar 7 tahun yang lalu.
Hartono mengaku pernah melaporkan tiang listrik yang miring tersebut ke PT PLN. Namun, lanjut dia, PLN hanya menimbunkan semen di sekitar tiang listrik tersebut, bukan melurus tiang listrik yang miring itu.
Saat itu PLN beralasan, tiang listrik tersebut miring karena tarikan kabel ke rumah yang berada di pinggir pasar jalan Jawa menuju arah jalan Bali.
“Karena posisi tiang tersebut tepat di pinggir jalan tikungan dan kebanyakan rumah masyarakat di pinggir jalan Jawa menarik kabel listrik dari tiang tersebut. Alhasil, tiang itu tertarik condong ke arah pasar. Tak bisa seimbang karena tak banyak warga yang tinggal di bagian belakang kawasan kelapa kuning,” jelas dia.
Menanggapi hal ini, pengamat lingkungan dari Universitas Sumatera Utara (USU) Onrizal menilai, perencanaan dan implementasi tata kota perlu disinkronkan kembali.
“Perencanaan dan implementasi perlu disinkronisasi. Tata kota mesti diperbaiki lagi,” katanya kepada PARBOABOA, Jumat (2/6/2023).
Onrizal mengakui kurangnya perhatian pemko menata keindahan, tata kota dan keselamatan warga Pematang Siantar.
Selain itu, Pemko Pematang Siantar juga tidak berdiri sendiri menata kota. Ada pihak ketiga, kata Onrizal, yang menyediakan alat tersebut, seperti jaringan internet, telepon dan juga listrik. Itu yang harus diselaraskan.
“Karena ada pihak ketiga yang menyediakan alat tersebut, tugas pemko hanya menata tempat dan mengatur pihak ketiga supaya tidak melakukan hal yang berakibat buruk,” jelasnya
Onrizal juga mengingatkan Pemko Pematang Siantar segera memperbaiki penataan kota, agar tidak memunculkan korban ke depan.
“Sebaiknya kesemerawutan kabel tiang listrik di setiap daerah segera ditangani, jangan sampai ada lebih semrawut atau tiang listrik yang tumbang. Karena hal itu akan menjadi beban biaya yang besar kalau menatanya kembali,” jelasnya.
Parboaboa berusaha menghubungi Humas PT PLN Pematang Siantar untuk meminta klarifikasi terkait penataan dan perbaikan tiang listrk yang miring tersebut. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban dari PLN Pematang Siantar.
Begitu pula dengan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Pematang Siantar yang juga tidak merespons klarifikasi Parboaboa.
Editor: Kurnia Ismain