PARBOABOA – Apa itu olahraga Bridge? Bagi kebanyakan penggemar permainan kartu, pasti sudah tidak asing dengan jenis permainan satu ini.
Olahraga Bridge adalah permainan kartu yang dimainkan oleh empat orang, dibagi menjadi dua tim. Setiap tim berusaha untuk membuat kontrak yang menentukan berapa banyak "trik" atau langkah yang dapat mereka memenangkan dalam permainan.
Permainan kartu Bridge atau remi saat ini telah diakui sebagai salah satu bentuk cabang olahraga yang memiliki ciri khasnya tersendiri.
Bahkan olahraga ini memulai debutnya dalam salah satu ajang bergengsi, yakni Asian Games, yang pernah dihelat di Indonesia pada 2018.
Dibandingkan dengan jenis olahraga lain yang umumnya menekankan aktivitas fisik yang intens, Bridge sendiri memiliki keunikan dengan mengandalkan fokus, kecerdasan, dan kemampuan berpikir tajam dari para pemainnya.
Keistimewaan lainnya adalah dalam permainan kartu ini adalah diperlukan kejelian dan kemampuan untuk melihat peluang dengan baik.
Semua inilah yang menjadi alasan mengapa olahraga Bridge diakui sebagai bentuk permainan yang mampu merangsang dan meningkatkan fungsi otak.
Lantas, bagaimana asal-usul, manfaat bermain, aturan permainan hingga fakta menarik permainan kartu ini? Simak ulasan berikut sampai habis, ya!
Asal-Usul Sejarah Olahraga Bridge
Apabila dilihat dari asal-usulnya, Bridge adalah permainan yang awalnya dianggap sebagai permainan yang terkait dengan praktik perjudian.
Namun, seiring berjalannya waktu, permainan ini mulai menarik minat masyarakat dan berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang mendapatkan pengakuan melalui penyelenggaraan pertandingan.
Perjalanan sejarah olahraga ini berawal pada abad ke-16. Pada awalnya, olahraga Bridge adalah permainan yang dikenal dengan nama whist.
Selama dua abad berikutnya, whist mengalami berbagai perubahan dan perkembangan yang signifikan.
Buku karya Edmond Hoyle, pada tahun 1742 menjadi titik awal publikasi pertama permainan whist atau Bridge.
Secara umum, whist merupakan permainan yang dimainkan oleh empat orang atau dua pasangan dengan menggunakan setumpuk kartu berjumlah 52.
Awal Mula dari Rusia
Sejarah permainan Bridge kartu juga memiliki berbagai teori. Terdapat sumber yang menyatakan bahwa olahraga Bridge adalah permainan yang berasal dari Turkiye, tetapi mayoritas berpendapat bahwa Bridge memiliki akar dari Rusia.
Sebelum menyebar luas di berbagai negara, di Rusia telah dikenal permainan yang sangat mirip dengan Bridge. Bahkan, aturan penilaian, penawaran, dan penggunaan dummy pada permainan tersebut sama persis dengan Bridge.
1. Mulai dikenal oleh Banyak Negara
Proses penyebaran permainan Bridge melibatkan perpindahan ke Mesir dan Turki, yang dibawa oleh para tentara dan diplomat.
Selanjutnya, Bridge meluas ke beberapa kota di negara-negara Eropa, seperti Paris, London, dan New York.
2. Munculnya Buku Bridge Pertama
Pada 1886, muncul buku berjudul "British or Russian Whist" yang menjadi karya pertama yang secara khusus membahas permainan Bridge. Buku tersebut berisi peraturan bermain Bridge.
Bentuk tertua permainan Bridge sering disebut sebagai bridge-whist, yaitu saat aturan penawaran telah dimasukkan ke dalam peraturan permainan.
3. Permainan yang Kemudian dianggap sebagai Olahraga
Dengan mengkaji sejarah tersebut, kita dapat memahami bahwa Bridge awalnya hanya dianggap sebagai suatu bentuk permainan semata.
Namun, seiring berjalannya waktu, Bridge berhasil menjadi salah satu cabang olahraga Bridge yang diadakan secara kompetitif. Bagaimana perkembangannya?
Pada tahun 1928, terbentuklah American Bridge League yang menjadi titik tolak perkembangan permainan Bridge.
Setahun berikutnya, yaitu pada 1929, Ely Culbertson menerbitkan majalah "The Bridge World," yang juga memiliki peran penting dalam memajukan olahraga card Bridge.
Pada 1932, diadakan cabang olahraga European Bridge Championships Open di Scheveningen, Belanda. Kejuaraan ini merupakan yang pertama di dunia dan khusus diselenggarakan untuk peserta laki-laki.
Barulah pada 1935 diadakan kejuaraan Bridge dunia di Brussels, Belgia, yang ditujukan untuk peserta perempuan.
Selanjutnya, pada 1935, diadakan Team World Championships Open di New York dan kejuaraan untuk perempuan dilangsungkan pada 1974 di Venesia.
4. Terbentuknya Cabang Olahraga Internasional
Pada 1958, didirikan cabang olahraga Bridge bernama World Bridge Federation (WBF) sebagai organisasi dunia yang mengawasi permainan Bridge, menandakan bahwa Bridge semakin diakui sebagai cabang olahraga yang serius.
Meskipun belum menjadi bagian dari agenda Olimpiade, permainan Bridge telah diakui oleh International Olympic Committee (IOC).
5. Masuknya Olahraga Bridge Ke Indonesia
Setelah meraih popularitas di berbagai negara karena tingginya penggemar olahraga Bridge, hingga olahraga ini akhirnya merambah ke Indonesia.
Sampai saat ini, belum terdapat data yang pasti mengenai kapan olahraga Bridge pertama kali diperkenalkan di Indonesia.
Akan tetapi, Bridges olahraga diduga masuk ke Indonesia sekitar tahun 1880 dan dibawa oleh para kolonial Belanda.
Pada 12 Desember 1953, seorang perwira TNI-AL bernama Willy Th. Roring bersama beberapa rekan membentuk Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) di Surabaya.
Pada awalnya, GABSI hanya terdiri dari 8 gabungan di beberapa kota di Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, GABSI telah berkembang dan tersebar di hampir seluruh kota di Indonesia. Saat ini, terdapat 29 Pengurus Daerah GABSI di berbagai wilayah di Indonesia.
Pada 1957, diselenggarakan Kejuaraan Nasional olahraga Bridge di Yogyakarta. Kemudian, pada 1960, GABSI resmi bergabung sebagai anggota KOGOR (Komando Gerakan Olahraga), yang kemudian pada tahun 1966 mengalami perubahan nama menjadi Komite Olahraga Nasional (KONI).
Sejak 1960, Indonesia secara resmi menjadi anggota WBF dan Far East Bridge Federation (FEBF), yang kini telah berganti nama menjadi Pacific Asia Bridge Federation (PABF), hingga penggemar olahraga Bridge cukup ramai di Indonesia.
Manfaat Olahraga Bridge
Selain memberikan keuntungan dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi, bermain Bridge juga memiliki beberapa manfaat positif untuk kesehatan otak, di antaranya:
1. Meningkatkan Kekuatan Otak
Manfaat olahraga Bridge yang paling terkenal adalah dapat meningkatkan kekuatan otak. Penelitian yang dipublikasikan oleh Alzheimer’s Associations pada 2019 menunjukkan adanya korelasi antara bermain Bridge dan kesehatan serta kemampuan otak.
Studi ini menunjukkan bahwa bermain Bridge dapat mengurangi risiko gejala Alzheimer hingga 75 persen. Hal ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa teka-teki dalam permainan kartu Bridge merangsang kekuatan mental.
2. Menstimulasi Sistem Kekebalan
Manfaat olahraga Bridge yang lain adalah kemampuannya untuk menstimulasi sistem kekebalan. Konsentrasi tinggi yang dibutuhkan dalam permainan ini memaksa otak untuk terus aktif berpikir.
Sebuah studi dari University of California Berkeley pada tahun 2000 menunjukkan bahwa bermain contract Bridge dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Aktivitas otak yang tinggi saat bermain Bridge diyakini dapat merangsang sistem kekebalan, memberikan manfaat tambahan untuk kesehatan secara keseluruhan.
3. Berbagai Aturan Bermain Bridge
Setelah mengetahui sejarah dan perkembangan permainan Bridge di dunia dan Indonesia, penting untuk memahami ketentuan dan cara memainkannya.
Cara bermain Bridge bisa dianggap cukup kompleks dan membutuhkan kecerdasan untuk dapat bermain dengan baik. Berikut adalah beberapa cara dan aturan dasar yang perlu dipahami oleh setiap pemain Bridge:
Pemain dalam Permainan Kartu Bridge
Berapa jumlah pemain Bridge? Secara aturan, Bridge dimainkan oleh empat orang.
Setiap pemain duduk di empat arah mata angin yang berbeda: Utara, Timur, Selatan, dan Barat.
Pemain yang duduk di Utara dan Selatan membentuk satu pasangan, begitu juga pemain Barat dan Timur.
Setiap pemain akan dibagikan 13 kartu.
Awal permainan:
Setiap pemain harus memastikan jumlah kartunya, lalu menghitung HCP (High Card Points) dan pencatatannya.
Pemain dengan jumlah HCP tertinggi berhak menentukan kontrak permainan sebagai Declarer, sedangkan pemain dengan HCP terendah disebut Dummy.
Sebelum Declarer menentukan kontrak, Dummy harus mencatat distribusinya.
Memulai permainan:
Declarer menentukan kontrak permainan sesuai aturan.
Pemain di sebelah kiri Declarer mengeluarkan kartu pertamanya.
Setelah kartu pertama keluar, Dummy membuka kartunya di meja agar semua pemain dapat melihatnya.
Pemain lain mengeluarkan kartu sesuai jenis kartu yang pertama kali keluar. Jika tidak ada, mereka dapat mengeluarkan kartu jenis lain.
Trick (serangkaian kartu yang dimainkan) dimenangkan oleh pemain yang mengeluarkan kartu dengan nilai tertinggi.
Kartu yang dimenangkan disusun secara vertikal jika Trick berhasil, dan horizontal jika tidak.
Akhir permainan:
Pada akhir permainan, pasangan Declarer menghitung jumlah trik yang berhasil mereka raih.
Pemain Declarer mendapatkan poin jika jumlah Trick lebih besar dari kesepakatan kontrak.
Pemain Defender (lawan Declarer) mendapatkan poin jika jumlah Trick lebih kecil dari kesepakatan kontrak.
Berbagai Fakta Menarik Olahraga Bridge
1. Ditemukan di Tiongkok
Permainan ini berasal dari Tiongkok pada abad ke-7, menurut tradisi. Kaisar Mu-tsung dikatakan menikmati bermain kartu domino dengan istrinya.
Kartu-kartu Cina awalnya dihiasi dengan simbol-simbol seperti kuda, burung gagak, burung, ikan, dan kelinci. Seiring waktu, kartu-kartu ini menyebar ke seluruh dunia dan mencapai Eropa pada abad ke-14.
Awalnya, kartu-kartu tersebut dibuat secara manual, namun penemuan mesin cetak membawa perubahan signifikan dalam pembuatan kartu dan membuka era baru dalam permainan kartu.
2. Set Kartu Remi Diciptakan di Prancis
Meskipun permainan Bridge berasal dari Cina, set kartu remi diciptakan di Prancis pada tahun 1480. Pembuatan logo hati, sekop, keriting, dan wajik juga ditemukan pada tahun yang sama.
Namun, logo joker ditemukan di Amerika pada tahun yang sama.
3. Permainan Tentara Amerika
Bridge ternyata menjadi populer di kalangan tentara Amerika selama perang di Irak.
Selain digunakan sebagai hiburan, simbol-simbol kartu Bridge juga dimanfaatkan untuk keperluan pencarian orang Irak oleh tentara Amerika.
4. Permainan Bridge Memiliki Fungsi Psikologis
Permainan kartu, termasuk Bridge, memiliki variasi yang banyak dan dianggap sebagai latihan mental yang melibatkan strategi, kesabaran, dan relaksasi.
Dengan mempertimbangkan strategi dan memiliki wawasan yang baik, permainan ini dapat memberikan pengaruh positif pada fungsi psikologis, seperti melatih keterampilan berpikir dan ketahanan mental.
Bagaimana, tertarik mencoba permainan ini?