Eks Kepala PPATK: Dugaan Pencucian Uang AKBP Achiruddin Lebih Baik Ditangani KPK!

PARBOABOA, Jakarta – Mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Yunus Husein menilai bahwa kasus indikasi pencucian uang yang dilakukan oleh AKBP Achiruddin Hasibuan lebih baik ditangani oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibanding pihak kepolisian.

Menurutnya, jika kasus tersebut ditangani oleh kepolisian, maka akan menimbulkan esprit de corps (setia kawan) yang dapat menghambat penanganan kasus tersebut.

“Kalau kepolisian saya pikir nanti tidak begitu efektif, karena jeruk makan jeruk susah lah ya,” ujarnya saat dihubungi Parboaboa, Jumat (28/4/2023).

Karenanya, Yunus meminta kepada Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana untuk segera menyelesaikan pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penyelidikan.

“Kepada kepala PPATK, segeralah menyelesaikan hasil analisis dengan data-data yang ada dan data-data lainnya, serahkan ke penegak hukum. Saya prefer serahkannya ke KPK,” pinta Yunus.

Sementara itu, rekening milik AKBP Achiruddin Hasibuan dan anaknya, Aditya Hasibuan, belum lama ini telah diblokir oleh PPATK buntut adanya indikasi pencucian uang.

Kepala Biro Humas PPATK, Natsir Kongah, menyatakan bahwa isi dari kedua rekening tersebut mencapai puluhan miliar rupiah.

"Sudah (dibekukan), pada hari ini. Sementara baru dua (milik Achiruddin dan anaknya) ya," kata Natsir, Kamis (27/4/2023) seperti dikutip dari detikcom.

Jumlah uang yang diblokir oleh PPATK ini jauh lebih besar daripada laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang sebelumnya dilaporkan oleh Achiruddin pada 2021 silam.

Saat itu, Achiruddin mengaku hanya harta kekayaannya sebesar Rp467 juta serta kas dan setara kas senilai Rp51,2 juta.