parboaboa

Perjalanan Susy Susanti, Peraih Emas di Olimpiade Barcelona yang Kini Gantung Raket

Atikah Nurul Ummah | Olahraga | 12-12-2023

Susy Susanti pernah mendapat medali emas di ajang Olimpiade Barcelona pada 1992. (Foto: Instagram/@susysusantiofficial)

PARBOABOA, Jakarta – Para pecinta bulu tangkis Indonesia tentu sudah tidak asing dengan nama Susy Susanti. Namanya melegenda sebagai pebulu tangkis pertama Indonesia yang menorehkan kejuaraan di ajang dunia, Olimpiade Barcelona pada 1992.

Saat itu, Susy memenangkan medali emas di nomor tunggal putri dalam pertandingan yang berlangsung pada 28 Juli 1992 di Pavello de la Mar Bella, Barcelona.

Setelah meraih kemenangan pada set pertama, pebulu tangkis yang dikenal dengan nama lengkap Lucia Francisca Susy Susanti Haditono berhasil mengalahkan Harumi Kohara dari Jepang dengan skor 11-2, 11-2 pada set kedua.

Pada putaran berikutnya, Susy berhasil mengalahkan Wong Chun Fan dari Hong Kong dengan skor 11-4, 11-2.

Lalu, Susy kembali meraih kemenangan yang meyakinkan pada babak perempat final dengan mengalahkan wakil Thailand, Somharuthai Jaroensiri dengan skor 11-6, 11-1. 

Kemudian, Huang Hua dari China menjadi lawan berikutnya di babak semifinal, dan Susi berhasil mengalahkannya dengan skor 11-4, 11-1.

Lalu, di babak final Susy juga kembali menjadi pemenang setelah mengalahkan wakil Korea Selatan, Bang Soo Hyun dengan skor 5-11, 11-5, 11-3. 

Berkat kerja kerasnya itu, ia menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama di 1992 dan penghargaan Badminton Hall of Fame dari Badminton World Federation pada Mei 2004.

Perjalanan Karier Susy Susanti

Susy merupakan mantan pemain bulu tangkis kelahiran Tasikmalaya, 11 Februari 1971. Ia putri dari pasangan Risad Haditono dan Purwo Banowati.

Perkenalannya dengan dunia bulu tangkis, diakuinya secara tidak sengaja. Semasa kecil, ayah Susy merupakan atlet bulu Tangkis daerah di Tasikmalaya yang memiliki keinginan juara dunia. 

Namun, mimpi ayah Susy untuk menjadi juara dunia kandas lantaran mengalami cedera lulut. 

Kecintaan pada bulu tangkis juga dirasakan oleh keluarga lainnya, termasuk ibu dan paman dari Susy.

Pamannya juga memiliki sebuah klub badminton bernama TB Tunas Tasikmalaya dan akhirnya Susi bergabung dan belajar di klub tersebut.

Setelah bergabung, ia mulai mengikuti beberapa pertandingan junior dan mendapatkan juara di level junior setelah berlatih di TB Tunas Tasikmalaya selama tujuh tahun.

Dari situ, kecintaan dan kariernya di dunia bulu tangkis kian menanjak dengan bergabung dengan klub PB Jaya di Jakarta pada 1985.

Sejak saat itu, sudah belasan medali emas dan perunggu yang diterimanya dari berbagai pertandingan baik tingkat nasional maupun internasional.

Misalnya saja, ia berhasil membawa medali emas di Japan Open tiga kali dan memenangkan Indonesia Open sebanyak lima kali.

Ia juga menang di Southeast Asian Games (SEA Games) selama delapan kali pada rentang waktu 1987 hingga 1997. Puncak kejuaraannya ialah ketika memenang di Olimpiade Barcelona pada 1992.

Lalu, ia memutuskan gantung raket atau pensiun sebagai pemain bulu tangkis di tahun 1998 saat dirinya hamil. Ia kemudian resmi mengundurkan diri sebagai pemain bulu tangkis pada 30 Oktober 1999.

Saat pelepasannya di Istoria Senayan, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memberikan penghargaan berupa emas 25 gram kepada Susy, yang juga dihadiri 2.500 penonton.

Setelah pensiun, Susy pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI periode 2016-2020.

Namun ia sudah tidak mengemban jabatan itu lagi dan kini fokus menjadi pengusaha apparel bulu tangkis bersama suaminya, Alan Budikusuma. 

Editor : Atikah Nurul Ummah

Tag : #liliyana natsir    #susy susanti    #olahraga    #badminton    #pbsi    #olimpiade barcelona   

BACA JUGA

BERITA TERBARU