parboaboa

WHO Tetapkan Vaksinasi COVID-19 Sebagai Imunisasi Rutin

Wenti Ayu | Kesehatan | 30-12-2023

WHO menyatakan bahwa imunisasi COVID-19 secara rutin sebagai upaya untuk menjaga kesehatan global secara berkelanjutan. (Foto: Istock/Shutterock)

PARBOABOA, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengumumkan bahwa vaksinasi COVID-19 akan menjadi bagian dari program imunisasi rutin.

Program tersebut menggantikan program pemberian vaksin gratis COVAX yang akan berakhir pada 31 Desember 2023.

Melalui situs resminya, WHO menyatakan bahwa langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga kesehatan global secara berkelanjutan. 

Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan vaksinasi COVID-19 menjadi imunisasi rutin?

COVAX adalah program multilateral yang bertujuan memberikan akses global yang adil terhadap vaksin COVID-19. 

Program ini telah berhasil menyebarkan hampir 2 miliar dosis vaksin ke seluruh dunia sejak diluncurkan pada 2020. 

Namun, dengan berakhirnya program ini pada akhir 2023, WHO memutuskan untuk membuat vaksinasi COVID-19 menjadi bagian dari imunisasi rutin.

Terdapat 92 negara berpendapatan rendah akan terus menerima dosis vaksin COVID-19 dan dukungan pengiriman melalui Gavi's program reguler. 

Hingga saat ini, 58 negara dengan tingkat ekonomi rendah telah mengajukan permintaan sebanyak 83 juta dosis vaksin Covid-19 untuk 2024. 

Rencananya adalah untuk memberikan fokus pada perlindungan berkelanjutan bagi kelompok prioritas, yang mencakup petugas kesehatan, pekerja komunitas, dan lansia.

Belajar dari Pandemi H1N1

Pada pandemi H1N1, kekurangan vaksin membuat banyak negara kesulitan melindungi penduduknya. 

Oleh sebab itu, WHO dan mitra COVAX ingin menghindari hal serupa terjadi dengan COVID-19. 

Mereka mendesak dunia untuk menyediakan vaksin secara merata, memastikan setiap negara memiliki cukup dosis untuk melindungi kelompok yang paling rentan.

Meskipun COVAX telah berhasil menyebarkan jutaan dosis vaksin, program ini juga menghadapi berbagai tantangan. 

Beberapa negara mengalami kesulitan dalam menandatangani kontrak dengan produsen vaksin, sementara larangan ekspor dan faktor-faktor lain juga memperlambat distribusi vaksin. 

Namun, WHO terus bekerja untuk mengatasi kendala ini guna memastikan vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan secara merata.

COVAX dirancang sebagai sistem koordinasi menyeluruh yang mencakup berbagai aspek, termasuk penelitian, pengembangan, dan manufaktur vaksin, panduan kebijakan, pengembangan portofolio vaksin, pengaturan peraturan, alokasi pasokan, penilaian kesiapan negara, logistik transportasi, penyimpanan dan administrasi vaksin, serta pemantauan cakupan vaksinasi di berbagai negara dan tingkat penerimaan masyarakat.

Dengan menjadikan vaksinasi COVID-19 sebagai imunisasi rutin, WHO berharap dapat menciptakan dunia yang lebih aman dan sehat bagi semua. 

Editor : Wenti Ayu

Tag : #covid19    #lonjakan kasus covid    #kesehatan    #vaksin covid19    #kemenkes    #who   

BACA JUGA

BERITA TERBARU