PARBOABOA - Tahukah Anda apa perbedaan singkatan dan akronim? Singkatan dan akronim adalah dua konsep yang berbeda.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), singkatan adalah hasil menyingkat yang berupa huruf atau gabungan huruf.
Sebaliknya, akronim adalah gabungan huruf, suku kata, atau bagian kata lainnya yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar.
Singkatan dapat diartikan sebagai ringkasan atau kependekan, dan biasanya digunakan untuk menyingkat nama orang, gelar, sapaan, jabatan, nama lembaga, satuan ukuran, hingga frasa.
Sedangkan akronim artinya digunakan untuk mengikat suku kata maupun huruf mati dan konsonan suatu nama ataupun frasa.
Perbedaan lainnya, singkatan dan akronim dapat dilihat dari cara pengucapannya. Pada akronim, kata yang disebutkan mengandung makna yang sebenarnya.
Sementara singkatan tidak, dan cenderung dibaca per huruf. Singkatan dan akronim juga dibedakan dari cara penulisannya.
Pada artikel ini akan disajikan ulasan mengenai pengertian akronim, fungsi, cara membuat dan contohnya. So, simak ulasannya di bawah ini, ya.
Apa itu Akronim?
Dikutip dari buku Berani Menulis Artikel, oleh Wahyu Wibowo, akronim adalah kependekan yang berwujud gabungan huruf awal atau gabungan suku kata, ataupun gabungan keduanya. Cara penulisannya tanpa huruf kapital (kecuali huruf awal pada akronim jenis nama diri).
Senada dengan itu, dikutip dari buku Cendekia Berbahasa, oleh Erwan Juhara, pengertian akronim adalah proses pemendekan yang menggabungkan huruf awal, suku kata, atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
Akronim dibuat agar pembaca atau penutur tidak kesulitan dalam melafalkannya. Selain itu, penggunaan akronim juga dapat menghemat penuturan kata.
Artinya, kata yang seharusnya diucapkan atau ditulis panjang, bisa diakronimkan menjadi lebih singkat, tetapi tetap mudah dibaca.
Dikutip dari buku Standar Aturan Bahasa Penulisan yang Baik & Benar (EYD): Ejaan Yang Disempurnakan (2015), karya Rudiyant, apabila membuat akronim harus memperhatikan syarat-syarat berikut ini:
- Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim digunakan di Indonesia, yakni maksimal tiga suku kata.
- Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan dengan pola kata bahasa Indonesia yang lazim, agar mudah diucapkan dan diingat.
Jenis-jenis Akronim
Dikutip dari buku Cendekia Berbahasa, oleh Erwan Juhara, jenis-jenis akronim adalah sebagai berikut:
1. Akronim nama diri berupa gabungan huruf awal dari deret kata yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contoh :
- LAN : Lembaga Administrasi Negara
- PASI : Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
- SIM : Surat Izin Mengemudi
2. Akronim nama diri berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Contoh :
- Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
- Iwapi : Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
- Sespa : Sekolah Staf Pimpinan Administrasi
3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
- pemilu : pemilihan umum
- rapim : rapat pimpinan
- tilang : bukti pelanggaran
Fungsi Akronim
Akronim dibuat bukan tanpa alasan, melainkan ada tujuan-tujuan tertentu. Fungsi akronim adalah sebagai berikut:
1. Menghemat nama atau istilah
Pemendekan akronim berfungsi untuk menyingkat nama, baik itu nama orang, lembaga, perusahaan, maupun benda, tetapi tetap mudah dibaca.
Nama-nama yang disingkat itu umumnya nama yang panjang susunan katanya sehingga sulit untuk diingat. Oleh karena itu, pemendekan dilakukan supaya lebih mudah untuk diingat.
2. Hafalan pelajaran
Dalam kasus tertentu, akronim bisa dimanfaatkan untuk menghafalkan beberapa istilah agar lebih ringkas. Sesuai dengan ciri-cirinya yang harus diingat, akronim dapat dijadikan solusi bagi orang-orang yang kesulitan dalam hal menghafalkan, terutama terkait pelajaran.
Beberapa tenaga pengajar memanfaatkan teknik akronim agar murid-muridnya dapat menghafalkan istilah yang ada di dalam mata pelajaran.
3. Digunakan sebagai semboyan
Selain untuk menyingkat nama, akronim juga berfungsi untuk membuat suatu semboyan yang digunakan untuk berbagai macam tujuan.
Semboyan akronim ini biasanya digunakan untuk semboyan kota-kota di wilayah Indonesia, misalnya Kota Salatiga yang memiliki semboyan Hati Beriman yang kepanjangannya adalah Sehat, Tertib, Bersih, Indah, dan Aman
4. Media humor
Akronim juga digunakan sebagai celetukan-celetukan yang bertujuan untuk humor. Tak hanya di televisi, tetapi di dalam kehidupan sehari-hari juga terkadang menggunakan akronim sebagai celetukan. Contoh akronim humor adalah Prancis yang artinya Prapatan Ciamis, Mewah yang artinya Mepet Sawah, sampai Jablai yang artinya jarang dibelai.
Cara Membuat Akronim
Akronim merupakan singkatan kata yang dibaca sebagai kata. Dikutip dari buku Kompeten Berbahasa oleh Asep Ganda Sadikin, berikut ini adalah cara membuat akronim adalah sebagai berikut:
- Menggunakan bagian awal kata, misalnya Sekjen (Sekretaris Jenderal).
- Menggunakan bagian awal dan tengah kata, misalnya Pusdik (Pusat Pendidikan).
- Menggunakan suku akhir dan suku tengah kata, misalnya Tilang (Bukti pelanggaran).
- Menggunakan suku awal dan suku akhir kata, misalnya Serda (Sersan dua).
Contoh Akronim
Berikut ini contoh-contoh akronim adalah sebagai berikut:
- AKI - Angka Kematian Ibu
- APKASI - Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia
- BKKBN - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
- BPJS - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
- BUMN - Badan Usaha Milik Negara
- KPK - Komisi Pemberantasan Korupsi
- MUI - Majelis Ulama Indonesia
- UNJ - Universitas Negeri Jakarta
- POLRI - Kepolisian Negara Republik Indonesia
- TNI - Tentara Nasional Indonesia
- OJK - Otoritas Jasa Keuangan
- DINKES - Dinas Kesehatan
- PLN - Perusahaan Listrik Negara
- KPU - Komisi Pemilihan Umum
- KPAI - Komisi Perlindungan Anak Indonesia
- BPK - Badan Pemeriksa Keuangan
- DPR - Dewan Perwakilan Rakyat
- DPRD - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
- KPU - Komisi Pemilihan Umum
- BPS - Badan Pusat Statistik
- KPKT - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman
- KEMENAG - Kementerian Agama
- KEMENPORA - Kementerian Pemuda dan Olahraga
- KEMENDIKBUD - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
- BUMD - Badan Usaha Milik Daerah
- BNN - Badan Narkotika Nasional
- KPA - Komisi Penyiaran Indonesia
- BMKG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
- BPOM - Badan Pengawas Obat dan Makanan
- LHK - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
- BPBD - Badan Penanggulangan Bencana Daerah
- SMI - Sumberdaya Manusia Indonesia
- KADIN - Kamar Dagang dan Industri
- HIPMI - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
- KONI - Komite Olahraga Nasional Indonesia
- BRI - Bank Rakyat Indonesia
- BCA - Bank Central Asia
- BNI - Bank Negara Indonesia
- BTN - Bank Tabungan Negara
- BRI - Bank Rakyat Indonesia
- BI - Bank Indonesia
- K3 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- BKK - Badan Kepegawaian Negara
- KOMINFO - Kementerian Komunikasi dan Informatika
- TIK - Teknologi Informasi dan Komunikasi
- PKK - Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
- KADIN - Kamar Dagang dan Industri
- HIPMI - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
- KONI - Komite Olahraga Nasional Indonesia
- WNI - Warga Negara Indonesia
Berikut ini contoh-contoh lain akronim adalah sebagai berikut:
- WNA - Warga Negara Asing
- PNS – Pegawai Negeri Sipil
- UNICEF - Badan PBB untuk Anak-anak
- UNESCO - Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan
- UNDP - Program Pembangunan PBB
- WHO - Organisasi Kesehatan Dunia
- ASEAN - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
- AFTA - Area Perdagangan Bebas ASEAN
- APEC - Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik
- G20 - Kelompok 20 Ekonomi Terbesar di Dunia
- GDP - Produk Domestik Bruto
- UMKM - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
- KKN - Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
- UU - Undang-Undang
- STNK - Surat Tanda Nomor Kendaraan
- SIM - Surat Izin Mengemudi
- NIK – Nomor Induk Kependudukan
- BRT - Bus Rapid Transit
- ATM - Automatic Teller Machine
- CEO - Chief Executive Officer
- SMS - Short Message Service
- CCTV - Closed-Circuit Television
- FAQ - Frequently Asked Questions
- GPS - Global Positioning System
- KFC - Kentucky Fried Chicken
- MRT - Mass Rapid Transit
- CAPIL – Catatan Sipil
- FKIP – Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
- HAM – Hak Asasi Manusia
- WiFi - Wireless Fidelity
- PBB - Persatuan Bangsa-Bangsa
- UNHCR - Badan Pengungsi PBB
- NATO - Organisasi Traktat Atlantik Utara
- EU - Uni Eropa
- HARDIKNAS – Hari Pendidikan Nasional
- Kanwil – Kantor Wilayah
- Lemhanas – Lembaga Pertahanan Nasional
- Paskibraka – Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
- Satgas – Satuan Tugas
- Satpam – Satuan Pengamanan
- OSIS – Organisasi Siswa Intra Sekolah
- TASPEN – Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri
- Ormas – Organisasi masyarakat
- KOPASUS – Komando Satuan Khusus
- IKAPI – Ikatan Penerbit Indonesia
- Capres – Calon Presiden
- Caleg – Calon Legislatif
- Mabes – Markas besar
- Orba – Orde baru
- Paspampres – Pasukan Pengamanan Presiden
Demikianlah ulasan tentang pengertian akronim yang dilengkapi dengan fungsi, contoh, dan perbedaannya dengan singkatan.
Editor: Sari