Politik dan Sepak Bola saat Pemilu, Pengamat: Jadi Bom Waktu untuk Prestasi Indonesia

PARBOABOA, Jakarta – Sepak bola Indonesia kerap dijadikan tunggangan bagi politisi untuk meraih elektabilitas saat pemilihan umum (Pemilu).

Kondisi tersebut bisa menjadi bom waktu dan harus menjadi perhatian serius mengingat prestasi Indonesia mulai diakui di kancah sepak bola internasional.

Hal itu diungkapkan pengamat sepak bola Akmal Marhali, dalam pemaparan Hasil Survei Nasional LSI ‘Isu-isu Sepak Bola dan Pilihan Politik’ yang dipantau PARBOABOA di Jakarta, Rabu (4/10/2023).

"Jika Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak menjalankan amanah publik akan berpengaruh terhadap sepak bola Indonesia. Ketika gonjang ganjing pengurus PSSI, seolah ada bom waktu yang perlu diwaspadai," katanya.

Akmal menilai, sepak bola dan politik di Indonesia bak pisau bermata dua. Ia mengatakan hampir semua eks ketua PSSI menjadi kepala daerah karena punya elektabilitas tinggi.

"Edy Rahmayadi mantan Ketum PSSI jadi Gubernur Sumatra Utara, kini Iwan Bule mantan Ketum PSSI juga sedang mencalonkan diri menjadi gubernur," katanya.

Hanya saja, kondisi tersebut tidak bisa digeneralisir. Akmal mencontohkan salah seorang politisi yang ingin menjadi kepala daerah menjadi pendana Sriwijaya FC untuk meraih elektabilitas dari suporter.

"Setelah si oknum politisi gagal jadi kepala daerah, pemain Sriwijaya FC tidak digaji dan Sriwijaya FC jadi gagal dalam banyak pertandingan," katanya. .

Menyambung pengamat sepak bola, Akmal Marhali, Direktur Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut siapapun calon presiden yang digemari pecinta sepak bola, dia yang akan dipilih dalam kontestasi Pemilu 2024.

Ia mencontohkan, pada April 2023 ada insiden Indonesia gagal menggelar Piala Dunia U-20. Saat itu, penggemar sepak bola, memberikan punishment pada PDI Perjuangan dan tak lama kemudian, tren suara Ganjar turun.  

Hal berbeda dialami Menteri BUMN, Erick thohir, yang elektabilitasnya meningkat setelah menjadi Ketum PSSI.

"Bahkan banyak yang mendukungnya menjadi calon wakil presiden," imbuh Burhanuddin.